Chong Wei: Saya coba lagi tahun 2019
7 Juli 2018 22:54 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra asal Malaysia Lee Chong Wei berusaha mengembalikan kok ke arah pebulutangkis Denmark Anders Antonsen pada Turnamen Bulu Tangkis Blibli Indonesian Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (5/7/2018). Pada pertandingan tersebut Lee Chong Wei menang dengan skor 21-12 dan 21-15. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Pebulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei gagal memecahkan rekor untuk mendapatkan gelar ketujuhnya atau yang terbanyak dalam sejarah turnamen Indonesia Terbuka usai pada edisi 2018 ini ditundukan wakil Jepang Kento Momota di semifinal, Sabtu.
"Ini bukan terakhir saya bertanding di sini, saya coba lagi tahun depan," kata Chong Wei yang disambut tawa senang para peliput selepas pertandingan semifinalnya di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu.
Dengan gagalnya sang pemain segudang prestasi dari Malaysia tersebut melaju ke final Indonesia Terbuka 2018, menyebabkan dirinya belum bisa melampaui raihan mantan pebulu tangkis Indonesia sekaligus mantan rival Lee Chong Wei, Taufik Hidayat, yang sama-sama memiliki enam gelar Indonesia Terbuka selama karirnya.
"Sebelum turnamen memang saya berniat untuk itu dan akan berusaha yang terbaik, namun niat utama saya bukan untuk menang dan catat rekor di tiap turnamen karena saya tidak berumur 26 lagi, saat ini saya 36, tapi saya berniat untuk mengeluarkan semua usaha saya dalam setiap turnamen," ujar Chong Wei.
Walau hanya terhenti di semifinal dalam Indonesia Terbuka 2018 ini, Lee mengaku sangat tertantang melihat lawan-lawannya sejak putaran pertama lebih muda yang tentunya memiliki keunggulan stamina dan tenaga, namun dia berusaha untuk memberikan penampilan terbaiknya di setiap pertarungan.
"Saya juga pemuda kok 10 tahun lalu," ujar dia berkelakar.
"Ya saya pikir ini tantangan besar bagi saya bagaimana saya bisa lawan pemain-pemain yang lebih muda sejak putaran pertama, ini berat tapi juga tantangan bagi saya, namun saya coba menikmatinya sambil berusaha tidak cedera dan terus memberikan penampilan yang menghibur bagi penggemar sebelum saya pensiun dua tahun mendatang," ujar Chong Wei yang menargetkan bermain di Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.
Jika melihat usianya, pemain "gaek" ini bisa disebut salah satu pebulu tangkis yang memiliki konsistensi tinggi dan bisa menjadi juara di beberapa turnamen sperti yang terakhir di Malaysia Terbuka 2018 lalu, bahkan dirinya masih kokoh masuk 10 besar pemain terbaik dunia.
"Yang saya lakukan adalah persiapkan setiap turnamen dengan sungguh-sungguh lewat konsentrasi latihan dua hingga tiga pekan sebelum bertanding, jaga fokus dan lihat siapa lawan kita di turnamen agar bisa mempersiapkan diri cara menghadapinya. Itu juga yang seharusnya dilakukan atlet muda selain yang utama yang terpenting adalah apa target yang dia mau," ucapnya.
Lee CHong Wei gagal ke final usai dikalahkan Kento Momota (Jepang) dalam pertarungan semifinal Indonesia Terbuka 2018 yang berkesudahan dengan skor 21-23, 12-21 yang merupakan pembalasan wakil Negeri Matahari Terbit usai tersungkur di final Malaysia Terbuka 2018 pekan lalu.
"Dalam pertandingan ini Momota memang lebih agresif menyerang. Memang kami sama-sama main di Malaysia namun dia bisa lebih konsisten di sini," katanya soal pertandingan.
Dengan hasil ini, Chong Wei masih menjadi peraih gelar Indonesia Terbuka terbanyak, bersanding bersama Taufik Hidayat yang sama-sama membukukan enam gelar.
Taufik memperoleh gelar pada tahun 1999, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2006. Sementara Chong Wei meraihnya di tahun 2007, 2009, 2010, 2011, 2013 dan 2016, namun Chong Wei masih berpeluang menambah gelarnya karena berencana pensiun tahun 2022.
"Ini bukan terakhir saya bertanding di sini, saya coba lagi tahun depan," kata Chong Wei yang disambut tawa senang para peliput selepas pertandingan semifinalnya di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu.
Dengan gagalnya sang pemain segudang prestasi dari Malaysia tersebut melaju ke final Indonesia Terbuka 2018, menyebabkan dirinya belum bisa melampaui raihan mantan pebulu tangkis Indonesia sekaligus mantan rival Lee Chong Wei, Taufik Hidayat, yang sama-sama memiliki enam gelar Indonesia Terbuka selama karirnya.
"Sebelum turnamen memang saya berniat untuk itu dan akan berusaha yang terbaik, namun niat utama saya bukan untuk menang dan catat rekor di tiap turnamen karena saya tidak berumur 26 lagi, saat ini saya 36, tapi saya berniat untuk mengeluarkan semua usaha saya dalam setiap turnamen," ujar Chong Wei.
Walau hanya terhenti di semifinal dalam Indonesia Terbuka 2018 ini, Lee mengaku sangat tertantang melihat lawan-lawannya sejak putaran pertama lebih muda yang tentunya memiliki keunggulan stamina dan tenaga, namun dia berusaha untuk memberikan penampilan terbaiknya di setiap pertarungan.
"Saya juga pemuda kok 10 tahun lalu," ujar dia berkelakar.
"Ya saya pikir ini tantangan besar bagi saya bagaimana saya bisa lawan pemain-pemain yang lebih muda sejak putaran pertama, ini berat tapi juga tantangan bagi saya, namun saya coba menikmatinya sambil berusaha tidak cedera dan terus memberikan penampilan yang menghibur bagi penggemar sebelum saya pensiun dua tahun mendatang," ujar Chong Wei yang menargetkan bermain di Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.
Jika melihat usianya, pemain "gaek" ini bisa disebut salah satu pebulu tangkis yang memiliki konsistensi tinggi dan bisa menjadi juara di beberapa turnamen sperti yang terakhir di Malaysia Terbuka 2018 lalu, bahkan dirinya masih kokoh masuk 10 besar pemain terbaik dunia.
"Yang saya lakukan adalah persiapkan setiap turnamen dengan sungguh-sungguh lewat konsentrasi latihan dua hingga tiga pekan sebelum bertanding, jaga fokus dan lihat siapa lawan kita di turnamen agar bisa mempersiapkan diri cara menghadapinya. Itu juga yang seharusnya dilakukan atlet muda selain yang utama yang terpenting adalah apa target yang dia mau," ucapnya.
Lee CHong Wei gagal ke final usai dikalahkan Kento Momota (Jepang) dalam pertarungan semifinal Indonesia Terbuka 2018 yang berkesudahan dengan skor 21-23, 12-21 yang merupakan pembalasan wakil Negeri Matahari Terbit usai tersungkur di final Malaysia Terbuka 2018 pekan lalu.
"Dalam pertandingan ini Momota memang lebih agresif menyerang. Memang kami sama-sama main di Malaysia namun dia bisa lebih konsisten di sini," katanya soal pertandingan.
Dengan hasil ini, Chong Wei masih menjadi peraih gelar Indonesia Terbuka terbanyak, bersanding bersama Taufik Hidayat yang sama-sama membukukan enam gelar.
Taufik memperoleh gelar pada tahun 1999, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2006. Sementara Chong Wei meraihnya di tahun 2007, 2009, 2010, 2011, 2013 dan 2016, namun Chong Wei masih berpeluang menambah gelarnya karena berencana pensiun tahun 2022.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: