Pyongyang (ANTARA News) - Pejabat Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) telah membentuk kelompok kerja untuk menangani berbagai hal secara terinci, termasuk verifikasi sebagai upaya mencapai denuklirisasi, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada hari kedua kunjungan Menlu Mike Pompeo, Sabtu.

Juru bicara Deplu Heather Nauert mengatakan, pembicaraan Pompeo dengan pejabat Koreut selain tentang masalah denuklirisasi, juga termasuk pemulangan sisa-sisa jenazah pasukan AS yang tewas dalam Perang Korea pada 1950-an, demikian laporan langsung wartawan yang menyertai Pompeo, layaknya dikutip Reuters.

Baca juga: Mike Pompeo tiba di Korea Utara

Pompeo meninggalkan tempat perundingan untuk membuat panggilan telepon yang aman untuk memberikan laporan terbaru kepada Presiden AS Donald Trump.

Dalam pembicaraan dengan pejabat penting partai berkuasa di Korea Utara Kim Yong Chol, Pompeo mengatakan bahwa tujuan AS dalam pertemuan adalah untuk "denuklirisasi lengkap" dari Utara.

Pemimpin Korut Kim Jong-Un tidak berkomentar tentang isu denuklirisasi, hanya mengatakan bahwa ada "hal-hal yang harus saya klarifikasi."

Pemerintahan Trump mengatakan bahwa jika Korut meninggalkan program senjata nuklirnya, maka bisa menjadi negara yang kaya dan sukses.

Meskipun belum ada uji coba nuklir atau peluru kendali sejak pertemuan puncak Singapura antara Trump dan Kim Jong Un bulan lalu, citra satelit menunjukkan peningkatan ke pembangkit nuklir Yongbyon di Korut.

Sebelumnya, Gedung Putih menyatakan bahwa kunjungan ke Korut ini merupakan yang pertama bagi Pompeo sejak pertemuan puncak bersejarah pada 12 Juni antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un.

Tapi, pernyataan pertemuan bersama itu tidak memberikan rincian tentang bagaimana atau kapan Pyongyang menghentikan program nuklir dan peluru kendalinya, yang sekarang mengancam AS. Pejabat AS bekerja untuk mencoba menyempurnakan rinciannya.

"Untuk melanjutkan usaha pelucutan nuklir, yang sedang berlangsung dan penting di Semenanjung Korea, Menlu Pompeo akan berangkat ke Korea Utara pada tanggal 5 Juli untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara dan timnya," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam jumpa pers.

Sanders mengaku pihaknya terus membuat kemajuan dalam pembicaraan dengan Korea Utara, meski ia tidak mengonfirmasi atau menyangkal laporan media baru-baru ini tentang penilaian intelijen yang telah menimbulkan keraguan pada keinginan Korea Utara untuk menghentikan program senjata nuklir.

Baca juga: Intelijen AS sebut Korut masih buat bahan bakar bom nuklir