Jakarta (ANTARA News) - Puluhan ribu aktivis 98 menggelar Rembuk Nasional di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu, sebagai ajang konsolidasi menolak radikalisme dan intoleransi.

Menurut Ketua Organizing Committee (OC) Rembuk Nasional Aktivis 98 Sayed Junaidi Rizaldi, dalam acara yang dihadiri sedikitnya 50.000 aktivis 98 dari 29 provinsi di Indonesia ini akan dideklarasikan tanggal 7 Juli sebagai Hari Bhinneka Tunggal Ika.

"Bhinneka Tunggal Ika merupakan prinsip dasar negara Indonesia yang menghormati keberagaman dan perbedaan," jelas Sayed di Jakarta, Sabtu.

Sayed menyatakan panitia acara mengundang Presiden RI Joko Widodo, sejumlah menteri dan tokoh nasional.

Aktivis 98 mengharapkan Presiden bersedia menetapkan 7 Juli sebagai Hari Bhinneka Tunggal Ika.

Aktivis 98 akan mengusulkan kepada Presiden agar Presiden menganugerahkan gelar pahlawan kepada korban Tragedi Trisakti dan Semanggi yang gugur pada 1998.

Ketua Steering Committee (SC) Rembuk Nasional Aktivis 98 Ari Maulana mengatakan acara rembuk nasional juga akan dimeriahkan pagelaran budaya.