Polda Jawa Tengah perketat perbatasan dengan Jawa Timur
6 Juli 2018 18:06 WIB
Dokumentasi polisi berjaga di ledakan bom di kawasan Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/7/2018). Ledakan yang diduga berasal dari ransel yang berisi bom tersebut melukai seorang anak berusia enam tahun. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Semarang (ANTARA News) - Polda Jawa Tengah memperketat wilayah yang berbatasan dengan Jawa Timur usai peristiwa ledakan bom yang terjadi di Pasuruan.
Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono, usai silaturahim dengan awak media di Semarang, Jumat, mengatakan, pengetatat wilayah perbatasan itu sebagai salah satu upaya mempersempit ruang gerak pemilik bom yang diduga kabur usai kejadian.
"Kami sudah perketat perbatasan Sragen, Wonogiri dan lainnya. Selain itu, razia juga dilakukan di kawasan perbatasan," ucapnya.
Upaya Jawa Tengah dalam mengantisipasi terorisme dan radikalisme, kata dia, juga dilakukan dengan mengaktifkan kembali sistem pelaporan 1X24 jam di tingkat RT.
Sementara itu, Panglima Kodam IV/ Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Wuryanto, menegaskan TNI AD siap mendukung kepolisian untuk mempersempit ruang gerak terorisme.
"Tidak hanya mendukung pengamanan di perbatasan, kami juga imbau masyarakat agar lebih aktif melaporkan," katanya.
Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono, usai silaturahim dengan awak media di Semarang, Jumat, mengatakan, pengetatat wilayah perbatasan itu sebagai salah satu upaya mempersempit ruang gerak pemilik bom yang diduga kabur usai kejadian.
"Kami sudah perketat perbatasan Sragen, Wonogiri dan lainnya. Selain itu, razia juga dilakukan di kawasan perbatasan," ucapnya.
Upaya Jawa Tengah dalam mengantisipasi terorisme dan radikalisme, kata dia, juga dilakukan dengan mengaktifkan kembali sistem pelaporan 1X24 jam di tingkat RT.
Sementara itu, Panglima Kodam IV/ Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Wuryanto, menegaskan TNI AD siap mendukung kepolisian untuk mempersempit ruang gerak terorisme.
"Tidak hanya mendukung pengamanan di perbatasan, kami juga imbau masyarakat agar lebih aktif melaporkan," katanya.
Pewarta: Immanuel Senjaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: