Pemkab Kulon Progo diminta selesaikan pembebasan lahan bandara tersisa
Dokumentasi Presiden Laksanakan Babat Alas Nawung Kridha Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan setelah prosesi Babat Alas Nawung Kridha atau membuka, membersihkan dan menata lahan pembangunan New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) di Temon, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat (27/1/2017). Pembangunan New Yogyakarta Internasional Airport di Kulonprogo di atas lahan seluas 587 hektar dengan investasi Rp.9,3 triliun sebagai pengganti bandara Adisucipto tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2019. (ANTARA /Hendra Nurdiyansyah)
"Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan sisa yang 30 orang segera bisa diatasi dengan cepat dan sebaik-baiknya. Itu arahan beliau kepada saya," kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo kepada wartawan melalui pesan singkatnya, Kamis.
Hasto mengakui pertemuan selama tiga jam dengan Presiden Jokowi membahas soal perkembangan proyek NYIA di Temon beserta kendala yang menyertainya. Termasuk, masih adanya sikap penolakan dari sekitar 30 kepala keluarga (KK) warga terdampak pembangunan yang hingga saat ini masih bertahan tinggal di areal lahan pembangunan.
Proyek NYIA merupakan salah satu proyek strategis nasional di bawah Kabinet Kerja. Pada awal 2017, Presiden Jokowi yang memimpin seremoni babat alas atau penanda dimulainya proses awal pembangunan bandara internasional tersebut.
NYIA ditargetkan beroperasi pada 2019 dan proses pembangunannya diharapkannya tidak maju mundur alias molor. Keberadaan NYIA diyakini bakal menjadi pintu gerbang Yogyakarta untuk menyambut wisatawan dan memajukan perekonomian masyarakat.
"Presiden tidak (berbicara) sampai di situ (urusan teknis). Tapi, tentu, teknis itu ada di bawah (kewenangan pemerintah di daerah)," kata Hasto.
Selain soal penolakan warga, lanjut Hasto, Presiden Jokowi berpesan agar Pemkab membantu masalah pensertifikatan tanah untuk rakyat. Kalau perlu, dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga, status kepemilikan tanah untuk masyarakat bisa terlayani.
"Tidak hanya yang relokasi tapi juga untuk semua," kata Hasto.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018