Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian memberikan bantuan fasilitas mesin dan peralatan guna memanfaatkan teknologi modern agar lebih produktif sekaligus usahanya bisa ekspansif kepada 50 Industri Kecil Menengah (IKM) di Bogor.

“Kami berkomitmen untuk aktif melakukan penguatan dan pengembangan sektor industri khususnya IKM di setiap daerah di Indonesia,” kata Dirjen IKM Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, aktivitas industri konsisten dan terbukti mampu membawa efek berantai untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini terwujud melalui peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan devisa dari ekspor.

Lebih lanjut, penumbuhan IKM juga berperan penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, mendukung ketahanan ekonomi, dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

“Apalagi IKM sebagai sektor mayoritas dari populasi industri di Indonesia,” kata dia.

Untuk itu, Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian beberapa waktu lalu memberikan mesin dan peralatan produksi bagi 50 pelaku IKM logam di Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

Sebelumnya, mereka telah mendapatkan pelatihan e-Smart IKM tentang teknik peningkatan kemampuan SDM IKM logam dan agar bisa memasarkan produknya di e-commerce.

“Mesin dan peralatan yang kami berikan di sentra IKM logam Citeureup itu, antara lain adalah mesin potong kawat, mesin potong plat, mesin power press, mesin bor duduk dan alat cetak logam,” sebutnya.

Mereka di antaranya memproduksi pealatan dapur berbahan aluminium, seperti panci, teko, dandang, dan loyang atau cetakan kue.

Ia menjelaskan, seiring dengan perkembangan zaman dan tren gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini, sektor IKM logam juga dituntut lebih kreatif menciptakan proposisi nilai produk yang unik untuk segmentasi pasar tertentu.

“Keberadaan IKM alat rumah tangga pun tak ketinggalan di dalamnya, harus sesuai dengan permintaan pasar sekarang, dengan menghasilkan peralatan memasak yang model dan motifnya kekinian, namun tidak melupakan fungsi utamanya,” tuturnya.

Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut di Kementerian Perindustrian, Endang Suwartini, menyampaikan, strategi pemasaran produk IKM perlu dimaksimalkan dengan memanfaatkan keberadaan modern market dan juga e-commerce.

“Oleh karena itu, kami terus mengajak pelaku IKM nasional untuk ikut serta dalam program e-Smart IKM. Apalagi, hingga Juni 2018, komoditas logam menjadi produk IKM paling laris yang banyak dibeli konsumen di e-Smart IKM,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Suwartini, pemerintah terus mendorong strategi kerja sama antara pelaku IKM dengan sentra di wilayahnya sebagai salah satu upaya efektif untuk membangun IKM yang mandiri.

“Hal ini sangat baik, karena melalui kerja sama ini dapat memperoleh kepastian pasar dan kepastian pasokan bahan baku,” ucapnya.

Bahkan, dari upaya kolaborasi itu, IKM dapat pula melakukan perbaikan kualitas dan kuantitas produk yang sesuai dengan permintaan konsumen, mengelola sistem manajemen yang baik, meningkatkan kompetensi SDM, serta mendapat kemudahan akses informasi, teknologi, dan perizinan.

“Pelaksanaan program dan strategi tersebut menjadi langkah nyata Kemenperin dalam memperkuat struktur industri nasional khususnya sektor IKM, yang kami harapkan dapat berperan di dalam rantai pasok di dalam dan luar negeri,” tegasnya.