Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan kondisi perekonomian dunia saat ini masih diwarnai dengan ketidakpastian sehingga sulit diprediksi dan dikalkulasi.
"Saya kira bapak ibu bupati semuanya juga merasakan betapa ketidakpastian ekonomi dunia itu betul-betul sulit dikalkulasi dan sulit dihitung," kata Presiden Jokowi saat audiensi dengan sejumlah bupati di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis.
Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan terkait dengan pertumbuhan ekonomi, pemerintah harus bicara apa adanya.
"Berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, kita harus bicara apa adanya bahwa situasi ekonomi dunia sekarang ini masih betul-betul pada posisi yang sangat sulit," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Namun menurut dia, Indonesia harus bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih mencapai lima persen lebih.
"Kita patut bersyukur bahwa ekonomi kita masih bisa tumbuh lima persen lebih sedikit, itu saya kira patut kita syukuri," katanya.
Ia menyebutkan negara-negara lain bahkan negara besar pertumbuhan ekonominya turun drastis. "Misal China atau Tiongkok, itu turun dari 11 atau 10 persen langsung anjlok posisi 6,5 persen, " katanya.
Menurut Presiden, kondisi itu betul-betul merupakan sebuah pukulan yang sangat berat bagi negara itu.
"Tapi apapun yang terjadi kita ingin agar pertumbuhan ekonomi kita merupakan pertumbuhan yang berkualitas sehingga fundamental ekonomi kita, pondasi ekonomi kita kuat," kata Jokowi.
Presiden: kondisi ekonomi dunia masih sulit dikalkulasi
5 Juli 2018 11:15 WIB
Presiden Joko Widodo melakukan audiensi dengan sejumlah bupati di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (5/7/2018). Foto oleh Hanni Sofia.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: