Surabaya (ANTARA News) - Hasil survei yang diumumkan Pusat Kajian Pembangunan dan Pengelolaan Konflik (Puspek) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) di Surabaya, Rabu, menyebutkan Joko Widodo sebagai figur yang lebih dikehendaki umat Islam untuk calon pemimpin Indonesia dibandingkan Prabowo Subianto.

Jokowi, yang saat ini masih menjabat sebagai Presiden Indonesia, menempati posisi pertama dalam ranking elektabilitas tokoh yang dianggap sebagai representasi masyarakat Islam dan dikehendaki para responden untuk menjadi Presiden Indonesia dengan raihan 47,9 persen.

Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra yang sudah mendeklarasikan niatan untuk maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2019 mendatang, hanya berada di peringkat kedua dengan raihan 30,1 persen.

Pun demikian, keduanya masih menjadi tokoh utama yang tingkat elektabilitasnya berdasarkan survei tersebut mencapai dua digit, pasalnya tokoh-tokoh lain paling tinggi hanya mencapai 3,1 persen yakni mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, diikuti Jusuf Kalla (1,4 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,2 persen), Anies Rasyid Baswedan (1,0 persen), Harry Tanoesoedibjo (1,0 persen), Mahfud MD (1,0 persen), dan Abdul Muhaimin Iskandar (0,6 persen).

"Kami menggelar survei untuk menakar persepsi masyarakat yang beragama Islam atau muslim terhadap calon pemimpin Indonesia yang diinginkan dalam Pemilihan Presiden yang dijadwalkan berlangsung tahun depan," ujar Direktur Puspek Unair Novri Susanto kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Survei berlangsung selama 6 - 22 Juni terhadap 1.200 responden muslim di 29 provinsi se- Indonesia, Dia menegaskan, "margin error" dari survei ini sebesar 2,8 persen.

"Seluruh responden yang kami survei menyatakan menginginkan kepemimpinan dalam Pemilihan Presiden 2019 yang mewakili masyarakat Islam," ungkapnya.

Baca juga: Survei Puspek Unair tempatkan Jokowi-Muhaimin di urutan teratas

Baca juga: SMRC: keterpilihan Jokowi belum kuasai Pulau Jawa

Dalam survei tersebut Puspek juga melakukan simulasi pemilihan pasangan calon presiden dan wakilnya. Dalam simulasi tersebut Joko Widodo unggul di 47,1 persen jika kembali dipasangkan dengan Jusuf Kalla, serta unggul 41,1 persen jika dipasangkan dengan Abdul Muhaimin Iskandar.

Selain itu, simulasi pasangan Prabowo Subianto - Anies Rasyid Baswedan mendapatkan 33,6 persen, sementara jika dipasangkan dengan Zulkifli Hasan memperoleh 26,3 persen.

Sementara simulasi pasangan Gatot Nurmantyo - Agus Harimurti Yudhoyono memperoleh 4,0 persen, sedangkan jika dipasangkan dengan Anies Rasyid Baswedan memperoleh 6,4 persen.

Baca juga: Ini jawaban Prabowo soal strategi dalam pilpres

Baca juga: Hadapi Pilpres 2019, Prabowo galang komunikasi dengan semua pihak