Kupang, NTT (ANTARA News) - Warga kampung adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores tidak menginginkan masuknya jaringan telekomunikasi ke daerah wisata budaya itu, sebagaimana dikatakan kata Manajer Sistem Jaringan Wilayah Kupang PT Telekomunikasi Selular Nusa Tenggara, Jendrohartono.

"Kami sudah berkoordinasi dengan ketua adat dan warga di Kampung Wae Rebo untuk penyediaan jaringan telekomunikasi di daerah wisata itu namun tidak diizinkan," kata Jendrohartono, di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan terkait upaya PT Telkomsel menyediakan jaringan telekomunikasi untuk mendukung kelancaran komunikasi dalam mendukung kegiatan pertemuan tahunan IMF-World Bank yang akan digelar di Bali pada Oktober 2018 mendatang.

Usai kegiatan itu, katanya, para delegasi dari berbagai negara ditawarkan untuk berkunjung ke berbagai tujuan wisata termasuk yang dipersiapkan, yaitu kampung adat Wae Rebo di Pulau Flores.

Jendrohartono menjelaskan, di Kampung Wae Rebo dihuni sekitar 90 jiwa yang tinggal menyebar pada delapan rumah adat.

"Namun semua warga kampung adat itu telah bersepakat agar tidak boleh ada signal telekomunikasi yang masuk ke sana. Jadi keinginan masyarakat sendiri untuk mempertahankan keaslian budaya mereka yang sudah dijaga secara turun-temurun," katanya.

Ia mengatakan, meski demikian pihaknya tetap fokus mempersiapkan penyediaan jaringan telekomunikasi yang memadai di destinasi wisata lain yang menyebar di wilayah barat Pulau Flores.

"Karena selain Wae Rebo ada destinasi wisata lain yang juga ditawarkan dalam kegiatan IMF-World Bank, di antaranya yang menyebar di Ende, Manggarai, hingga Labuan Bajo, termasuk di Pulau Sumba," katanya.