Yogyakarta (ANTARA News) - Puluhan warga Kampung Mrican Kelurahan Giwangan Yogyakarta datang ke Balai Kota Yogyakarta menagih janji pemerintah daerah setempat untuk membersihkan prostitusi dari kampung tersebut.

"Pemerintah melalui Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti pernah berjanji bahwa tiga bulan sebelum puasa kampung bebas prostitusi. Tetapi, janji tersebut belum juga terwujud sampai sekarang," kata Ketua RW 8 Mrican Harsono yang mewakili warga Mrican saat audiensi di Balai Kota Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, Pemerintah Kota Yogyakarta kurang mendukung keinginan warga untuk membebaskan Kampung Mrican dari segala bentuk prostitusi agar kampung tersebut tidak lagi memiliki citra negatif.

Masyarakat di Kampung Mrican sangat giat melakukan berbagai upaya untuk membangun martabat kampung. Harapannya, pemerintah daerah pun bisa memberikan dukungan. Ada penegakan hukum yang tegas jika ada prostitusi, katanya.

Salah satu upaya yang sudah dilakukan warga Kampung Mrican agar citra negatif tersebut tidak lagi melekat adalah dengan proyek membentuk Kampung Takwa bekerja sama dengan Baznas pada 2016.

Citra negatif yang melekat di Kampung Mrican bermula pada 1973 saat kampung tersebut dijadikan sebagai lokalisasi. Meskipun lokalisasi sudah ditutup sejak 1997, namun tidak disertai dengan upaya pemberdayaan sehingga banyak terjadi praktik prostitusi ilegal dengan berbagai kedok yang tetap mencoreng citra kampung.

Citra negatif tersebut bahkan masih terus memberikan dampak pada warga Mrican salah satunya kejadian pelecehan yang menimpa salah satu anak perempuan di kampung tersebut yang juga cucu Ketua RW 9 Kampung Mrican Sarono awal pekan ini.

"Pelaku sudah ditangkap dan diserahkan ke kepolisian. Ia adalah warga luar Kota Yogyakarta, namun kami sepakat berakhir damai dan pelaku berjanji tidak mengulang perbuatannya," kata Sarono.

Ia mengatakan, kegiatan prostitusi liar sudah tidak terjadi karena masyarakat terus melakukan penertiban dan penggerebekan.

"Yang masih terjadi adalah, pasangan yang sengaja datang ke Mrican menyewa kamar. Bahkan menjelang Lebaran ada dua pasangan yang tertangkap basah," katanya.

Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Pemkot Yogyakarta Bidang Kesejahteraan Rakyat Muhammad Sarjono meminta maaf jika Pemerintah Kota Yogyakarta belum dapat memenuhi janjinya.

"Akan segera kami tindaklanjuti dengan membentuk tim kecil untuk menyusun konsep pengembangan Kampung Mrican. Kami butuh masukan masyarakat terkait keinginan mereka untuk membentuk citra Kampung Mrican," katanya.