Pekanbaru (ANTARA News) - Ekspor komoditi andalan Provinsi Riau, yakni minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya, mengalami penurunan hingga Rp614,7 juta dolar AS selama kurun waktu Januari-Mei 2018 dibandingkan dengan tahun 2017.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Riau di Pekanbaru, Rabu, CPO dan turunannya dikategorikan dalam golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati. Nilai ekspor CPO Riau pada Januari-Mei 2018 tercatat mencapai 3,411 miliar dolar AS. Jumlah itu menurun cukup jauh ketimbang periode yang sama pada 2017, yang mencapai 4,026 miliar dolar AS.

Dari data BPS yang baru memantau hingga bulan Mei 2018, ekspor pada bulan tersebut sebesar 619,3 juta dolar AS. Angka tersebut juga menglami penurunan sebesar 6,49 juta dolar AS dibandingkan nilai ekspor pada April 2018.

Kepala BPS Provinsi Riau, Aden S. Gultom mengatakan turunnya ekspor sangat dipengaruhi dari permintaan pasar dunia terhadap komoditi andalan Riau tersebut. Pemerintah daerah diharapkan bisa memperhatikan tren penurunan tersebut karena dikhawatirkan bisa berdampak pada perekonomian daerah.

Sebabnya, kontribusi komoditi tersebut terhadap neraca perdagangan ekspor nonmigas Riau cukup besar, yakni lebih dari 60 persen.

"Kontribusi komoditi ini terhadap ekspor nonmigas Riau selama Januari-Mei mencapai 61,22 persen," katanya.

Ia menambahkan, komoditi andalan Riau yang mengalami penurunan nilai ekspor adalah bubur kayu (pulp). Bahan baku pembuatan kertas dan tisu itu nilai ekspornya selama Januari-Mei 2018 turun 20,86 juta dolar AS, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017.

Pada bulan Mei 2018, ekspor pulp juga turun 5,77 juta dolar AS ketimbang bulan April.

Meski dua komoditi andalan Riau tersebut mengalami tren penurunan, BPS menyatakan neraca perdagangan Provinsi Riau selama Januari hingga Mei 2018 masih mengalami surplus sekitar 5,95 miliar dolar AS.

Surplus neraca perdagangan Riau terjadi karena nilai impor yang terjadi lebih rendah ketimbang ekspornya. Secara kumulatif, nilai ekspor Riau pada Januari-Mei 2018 mencapai 6,67 miliar AS, yang sebenarnya menurun sebesar 1,08 persen dibanding periode yang sama tahun 2017.

Demikian juga ekspor nonmigas sebesar 5,57 miliar mengalami penurunan 3,23 persen.

Sebaliknya, nilai nilai impor Riau pada Januari-Mei 2018 mencapai 727,38 juta atau meningkat sebesar 64,12 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. Demikian juga impor nonmigas mencapai 588,32 juta atau meningkat 73,56 persen.

"Neraca Perdagangan Provinsi Riau Januari-Mei 2018 mengalami surplus sebesar 5,95 miliar dolar AS, yang dipicu oleh surplus sektor nonmigas sebesar 4,98 miliar dolar AS dan sektor migas 960,98 juta dolar AS," kata Aden.

Baca juga: Harga CPO Jambi naik Rp128/kg

Baca juga: Riau tawarkan investasi olah turunan CPO