Sejumlah wilayah di Bali terpapar hujan abu
4 Juli 2018 14:03 WIB
Petani memilah tanaman jeruk yang rusak akibat terpapar abu vulkanis Gunung Agung di Desa Suter, Bangli, Bali, Senin (2/7/2018). Hujan abu vulkanis yang terjadi di kawasan tersebut saat erupsi Gunung Agung beberapa hari terakhir mengakibatkan kawasan pemukiman dan perkebunan terpapar abu dan sejumlah petani mengalami gagal panen. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Bangli, Bali (ANTARA News) - Sejumlah wilayah di Bali seperti di kawasan Desa Suter, Desa Abang Batundinding dan Desa Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, terpapar hujan abu vulkanis akibat erupsi Gunung Agung.
"Disini memang abunya masih tebal, ini abu yang terkumpul sejak letusan hari Kamis (28/6) kemarin sampai saat ini kadang masih terus turun hujan abu," ujar seorang warga Desa Suter, Wayan Eka, Rabu.
Di kawasan Desa Suter, abu vulkanis tampak masih menutupi atap rumah warga. Tak hanya itu, daun dan pohon-pohon yang berada di pinggir jalan juga tampak berwarna abu-abu akibat tertutup abu vulkanis dengan ketebalan yang bervariasi.
Eka mengatakan, abu vulkanis tampak masih menutupi kawasan tersebut karena di wilayah tersebut sejak terjadinya hujan abu belum turun hujan sehingga warga setempat juga mengalami kesulitan air bersih.
"Dampaknya di sini juga banyak warga yang tanaman di perkebunan rusak dan mati akibat abu. Untuk ternak juga kesulitan mencari pakan karena rumputnya kena abu," katanya.
Di wilayah Penelokan dan Kintamani, Batur. Abu vulkanis tampak juga menutupi sejumlah atap rumah dan pinggir jalan namun dengan intensitas yang lebih tipis dibanding di Desa Suter.
"Ya memang hujan abu sempat turun disini, memang tidak terlalu terasa cuma kami tetap harus mengenakan masker karena debu kadang berterbangan terbawa kendaraan yang melintas," kata Astuti, seorang pedagang yang ada di kawasan Kintamani.
Hujan abu vulkanis memang tampak masih beberapa kali terjadi setelah Gunung Agung mengalami erupsi. Sebaran arah abu juga mengarah ke sejumlah wilayah tergantung arah angin saat terjadinya erupsi.
Selain Bangli, sejumlah kawasan di Tabanan juga terpapar abu vulkanik Gunung Agung, karena itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan dan? Palang Merah Indonesia (PMI) Tabanan membagikan ratusan masker sejak terjadi erupsi strombolian Gunung Agung (2/6).
Kepala BPBD Tabanan, Gusti Ngurah Made Sucita, menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan PMI telah mendatangi dua wilayah di Kabupaten Tabanan yang terdampak akibat erupsi tersebut, yakni Desa Antapan, Baturiti dan Pasar Baturiti, Tabanan.
"Kami membagikan ratusan masker dengan menyasar rumah warga dan pasar. Ada 600 masker yang dibagikan di dua lokasi terdampak debu vulkanik itu. Ini sebagai bentuk pencegahan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, karena itu warga harus bisa menjaga kesehatan," katanya.
Baca juga: Beberapa wilayah Jembrana hujan abu vulkanik Gunung Agung
Baca juga: PVMBG: status Gunung Agung masih siaga
Baca juga: Warga kawasan Besakih Gunung Agung mulai mengungsi pascaerupsi
"Disini memang abunya masih tebal, ini abu yang terkumpul sejak letusan hari Kamis (28/6) kemarin sampai saat ini kadang masih terus turun hujan abu," ujar seorang warga Desa Suter, Wayan Eka, Rabu.
Di kawasan Desa Suter, abu vulkanis tampak masih menutupi atap rumah warga. Tak hanya itu, daun dan pohon-pohon yang berada di pinggir jalan juga tampak berwarna abu-abu akibat tertutup abu vulkanis dengan ketebalan yang bervariasi.
Eka mengatakan, abu vulkanis tampak masih menutupi kawasan tersebut karena di wilayah tersebut sejak terjadinya hujan abu belum turun hujan sehingga warga setempat juga mengalami kesulitan air bersih.
"Dampaknya di sini juga banyak warga yang tanaman di perkebunan rusak dan mati akibat abu. Untuk ternak juga kesulitan mencari pakan karena rumputnya kena abu," katanya.
Di wilayah Penelokan dan Kintamani, Batur. Abu vulkanis tampak juga menutupi sejumlah atap rumah dan pinggir jalan namun dengan intensitas yang lebih tipis dibanding di Desa Suter.
"Ya memang hujan abu sempat turun disini, memang tidak terlalu terasa cuma kami tetap harus mengenakan masker karena debu kadang berterbangan terbawa kendaraan yang melintas," kata Astuti, seorang pedagang yang ada di kawasan Kintamani.
Hujan abu vulkanis memang tampak masih beberapa kali terjadi setelah Gunung Agung mengalami erupsi. Sebaran arah abu juga mengarah ke sejumlah wilayah tergantung arah angin saat terjadinya erupsi.
Selain Bangli, sejumlah kawasan di Tabanan juga terpapar abu vulkanik Gunung Agung, karena itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan dan? Palang Merah Indonesia (PMI) Tabanan membagikan ratusan masker sejak terjadi erupsi strombolian Gunung Agung (2/6).
Kepala BPBD Tabanan, Gusti Ngurah Made Sucita, menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan PMI telah mendatangi dua wilayah di Kabupaten Tabanan yang terdampak akibat erupsi tersebut, yakni Desa Antapan, Baturiti dan Pasar Baturiti, Tabanan.
"Kami membagikan ratusan masker dengan menyasar rumah warga dan pasar. Ada 600 masker yang dibagikan di dua lokasi terdampak debu vulkanik itu. Ini sebagai bentuk pencegahan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, karena itu warga harus bisa menjaga kesehatan," katanya.
Baca juga: Beberapa wilayah Jembrana hujan abu vulkanik Gunung Agung
Baca juga: PVMBG: status Gunung Agung masih siaga
Baca juga: Warga kawasan Besakih Gunung Agung mulai mengungsi pascaerupsi
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf dan Pande Yudha
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018
Tags: