Tenis
Nadal tundukkan Sela di Wimbledon
4 Juli 2018 00:21 WIB
Petenis Spanyol Rafael Nadal tersenyum sambil membawa piala kemenangan turnamen tenis Barcelona Open setelah berhasil mengalahkan petenis Yunani Stefanos Tsitsipas pada babak final di Real Club de Tenis Barcelona-1899, Barcelona, Spanyol, Minggu (29/4/2018). (REUTERS/Albert Gea)
London (ANTARA News) - Rafael Nadal akan menghadapi ujian yang lebih berat dibanding sekedar Dudi Sela jika ia ingin mengawinkan gelar Prancis Terbuka dan Wimbledon tahun ini, namun penampilannya tetap impresif ketika ia melaju ke putaran kedua dengan kemenangan 6-4, 6-3, 6-2 pada Selasa.
Unggulan kedua berusia 32 tahun asal Spanyol itu tidak memainkan satu pertandingan pun sejak menjuarai Perancis Terbuka ke-11nya pada bulan lalu.
Namun ia tidak memperlihatkan tanda-tanda mengendur di Lapangan Tengah, ketika ia dengan cepat menemukan iramanya melawan petenis Israel peringkat 127 dunia itu, yang sempat memberikan sedikit perlawanan sebelum Nadal mengendalikan permainan sepenuhnya.
"Double fault" Sela mengamankan break Nadal yang ia perlukan pada set pertama, dan Nadal unggul dua set dengan pengembalian forehandnya.
Satu-satunya kekurangannya terjadi pada awal set ketiga ketika double faultnya membuat Sela mendapatkan break, namun ia dengan cepat memperbaiki kerusakan dan mengamankan kemenangan.
Nadal bertekad mengulangi pencapaiannya pada 2008 dan 2011, ketika ia memenangi gelar Wimbledon tidak lama setelah berjaya di Paris.
Hanya Bjorn Borg yang mampu melakukan hal itu sebanyak tiga kali, gelar gandanya didapat pada dua tahun secara beruntun pada 1978-1980, demikian Reuters.
(Uu.H-RF/T013)
Unggulan kedua berusia 32 tahun asal Spanyol itu tidak memainkan satu pertandingan pun sejak menjuarai Perancis Terbuka ke-11nya pada bulan lalu.
Namun ia tidak memperlihatkan tanda-tanda mengendur di Lapangan Tengah, ketika ia dengan cepat menemukan iramanya melawan petenis Israel peringkat 127 dunia itu, yang sempat memberikan sedikit perlawanan sebelum Nadal mengendalikan permainan sepenuhnya.
"Double fault" Sela mengamankan break Nadal yang ia perlukan pada set pertama, dan Nadal unggul dua set dengan pengembalian forehandnya.
Satu-satunya kekurangannya terjadi pada awal set ketiga ketika double faultnya membuat Sela mendapatkan break, namun ia dengan cepat memperbaiki kerusakan dan mengamankan kemenangan.
Nadal bertekad mengulangi pencapaiannya pada 2008 dan 2011, ketika ia memenangi gelar Wimbledon tidak lama setelah berjaya di Paris.
Hanya Bjorn Borg yang mampu melakukan hal itu sebanyak tiga kali, gelar gandanya didapat pada dua tahun secara beruntun pada 1978-1980, demikian Reuters.
(Uu.H-RF/T013)
Pewarta: ANTARA
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: