TNI kerahkan SAR Lantamal bantu evakuasi korban KM Lestari
3 Juli 2018 21:27 WIB
Detik-detik menjelang Kapal Motor (KM) Lestari Maju tenggelam, para penumpang berusaha menyelamatkan diri di Perairan Selayar, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan,Selasa (3/7/2018). (sumber: BPBD Selayar)
Makassar (ANTARA News) - Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono mengerahkan Tim SAR Lantamal VI untuk membantu evakuasi korban KM Lestari Maju yang kandas di wilayah perairan Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa.
Menurut Dwi dalam keterangan persnya, Selasa, pengerahan Tim SAR dari Lantamal VI terdiri dari unsur KRI Madidihang-855 (bantuan dari Koarmada II), KAL Suluh Pari I.6-60 dan Sea Rider serta dua Tim Marinir berangkat dari Dermaga Layang Mako Lantamal VI.
Setelah menerima informasi dari pemerintahan setempat tentang adanya kejadian kecelakaan tenggelamnya KM Lestari Maju di sekitar wilayah perairan Kabupaten Selayar-Sulsel, kami sesegera mungkin mengirimkan beberapa unsur di jajaran Lantamal VI," ujarnya.
Dia mengatakan, KAL Suluh Pari I.6-60 beserta unsur KRI lainnya yang merupakan bantuan dari Koarmada II yaitu KRI Madidihang-855 yang telah melaksanakan PAM VVIP serta KRI Layang-805 yang sedang berada di posisi perairan kabupaten Barru untuk membantu pencarian korban tenggelamnya KMP Lestari.
Danlantamal VI juga mengharapkan kepada para pihak keluarga korban agar tetap bersabar selama masa pencarian korban tenggelam KM Lestari Maju ini.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin bersama Tim dari SAR setempat untuk menemukan para penumpang yang menjadi korban tenggelamnya kapal penumpang ini, jadi kepada seluruh keluarga korban agar tetap bersabar dan berdoa agar upaya yang dilakukan memperoleh hasil yang maksimal," tambah Danlantamal VI.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan diketahui, Kapal Motor (KM) Lestari Maju yang mengangkut penumpang 139 orang sesuai jumlah manifes itu tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan karena kerusakan mesin.
KM Lestari Maju ini mengalami masalah sekitar pukul 13.40 Wita, karena kerusakan mesin di lambung kiri kapal. AkibaTnya air masuk ke dek lantai bawah di pantai.
Menurut dia, kondisi cuaca yang kurang bersahabat juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan laut itu. KM Lestari Maju yang sudah hampir mencapai Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar sekitar setengah jam lagi, mengalami naas di dekat sebuah pulau dan pantai di Desa Bungayya, Kecamatan Bonto Matene, Kabupaten Kepualauan Selayar.
Baca juga: Korban meninggal KM Lestari Maju jadi 12 orang
Sementara dari informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulukumba, Sulsel diketahui saat ini tim gabungan dari BPBD Sulsel, SAR, Polair dan Pemda Kabupaten Bulukumba dan Kepulauan Selayar tengah melakukan proses evakuasi untuk menyelamatkan penumpang yang terapung-apung di laut lepas dan sebagian disinyalir tenggelam karena tidak mendapatkan pelampung.
KM Lestari Maju memiliki kapasitas mengangkut 250 penumpang dan 40 unit mobil. Sementara data manifes kapal fery ini tercatat 120 penumpang yang turun di Pelabuhan Bira dan 139 orang penumpang yang naik ke kapal menuju Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel.
Baca juga: KM Lestari Maju mulai beroperasi di Selayar 2016
Menurut Dwi dalam keterangan persnya, Selasa, pengerahan Tim SAR dari Lantamal VI terdiri dari unsur KRI Madidihang-855 (bantuan dari Koarmada II), KAL Suluh Pari I.6-60 dan Sea Rider serta dua Tim Marinir berangkat dari Dermaga Layang Mako Lantamal VI.
Setelah menerima informasi dari pemerintahan setempat tentang adanya kejadian kecelakaan tenggelamnya KM Lestari Maju di sekitar wilayah perairan Kabupaten Selayar-Sulsel, kami sesegera mungkin mengirimkan beberapa unsur di jajaran Lantamal VI," ujarnya.
Dia mengatakan, KAL Suluh Pari I.6-60 beserta unsur KRI lainnya yang merupakan bantuan dari Koarmada II yaitu KRI Madidihang-855 yang telah melaksanakan PAM VVIP serta KRI Layang-805 yang sedang berada di posisi perairan kabupaten Barru untuk membantu pencarian korban tenggelamnya KMP Lestari.
Danlantamal VI juga mengharapkan kepada para pihak keluarga korban agar tetap bersabar selama masa pencarian korban tenggelam KM Lestari Maju ini.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin bersama Tim dari SAR setempat untuk menemukan para penumpang yang menjadi korban tenggelamnya kapal penumpang ini, jadi kepada seluruh keluarga korban agar tetap bersabar dan berdoa agar upaya yang dilakukan memperoleh hasil yang maksimal," tambah Danlantamal VI.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan diketahui, Kapal Motor (KM) Lestari Maju yang mengangkut penumpang 139 orang sesuai jumlah manifes itu tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan karena kerusakan mesin.
KM Lestari Maju ini mengalami masalah sekitar pukul 13.40 Wita, karena kerusakan mesin di lambung kiri kapal. AkibaTnya air masuk ke dek lantai bawah di pantai.
Menurut dia, kondisi cuaca yang kurang bersahabat juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan laut itu. KM Lestari Maju yang sudah hampir mencapai Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar sekitar setengah jam lagi, mengalami naas di dekat sebuah pulau dan pantai di Desa Bungayya, Kecamatan Bonto Matene, Kabupaten Kepualauan Selayar.
Baca juga: Korban meninggal KM Lestari Maju jadi 12 orang
Sementara dari informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulukumba, Sulsel diketahui saat ini tim gabungan dari BPBD Sulsel, SAR, Polair dan Pemda Kabupaten Bulukumba dan Kepulauan Selayar tengah melakukan proses evakuasi untuk menyelamatkan penumpang yang terapung-apung di laut lepas dan sebagian disinyalir tenggelam karena tidak mendapatkan pelampung.
KM Lestari Maju memiliki kapasitas mengangkut 250 penumpang dan 40 unit mobil. Sementara data manifes kapal fery ini tercatat 120 penumpang yang turun di Pelabuhan Bira dan 139 orang penumpang yang naik ke kapal menuju Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel.
Baca juga: KM Lestari Maju mulai beroperasi di Selayar 2016
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: