Oesman Sapta tanggapi santai kabar Moeldoko mundur
3 Juli 2018 19:23 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, saat menghadiri pameran karya seni kolaborasi Goenawan Mohamad dan Hanafi bertajuk "57 x 76", di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Kamis malam (21/6). (facebook)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Hanura, Oesman Sapta, menanggapi secara santai kabar Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko, mundur dari jabatan wakil ketua Dewan Pembina Partai Hanura.
"Pak Moeldoko sudah bicara dengan saya, sudah pamit. Beliau menyampaikan ingin konsentrasi di KSP," kata Sapta, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Moeldoko sudah bertemu dengan dia dan menyampaikan bahwa tugas-tugasnya di KSP sangat sibuk dan dia ingin konsentrasi di KSP. Kalau menjadi kepala staf presiden dan merangkap dengan jabatan di partai, kata Oesman, Moeldoko khawatir bisa tidak fokus menjalankan tugas.
"Ya saya persilakan dia fokus di KSP agar lebih konsentrasi," kata Sapta.
Ketua DPD itu menilai, setelah berdiskusi dia merasa memiliki pemikiran dan pandangan yang sama dengan Moeldoko, sehingga mempersilakan Moeldoko untuk konsentrasi di KSP.
Ketika ditanya, apakah Moeldoko mundur setelah menguatnya wacana akan menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi calon presiden Joko Widodo, dia tidak mengelak isu itu. "Kok Anda tahu ya? Kalau Anda sudah tahu, makanya kita lepas Moeldoko secara murni," kata Sapta.
Nama Moeldoko disebut-sebut masuk dalam bursa calon wakil presiden dari sejumlah nama dalam bursa.
Namun ketika ditanya, kabar mundurnya Moeldoko karena elektabilitas Partai Hanura rendah, Sapta segera membantah. Menurut dia, tidak ada hubungannya. Ia juga membantah elektabilitas Partai Hanura rendah. "Elektabilitas Hanura terus naik," katanya.
"Pak Moeldoko sudah bicara dengan saya, sudah pamit. Beliau menyampaikan ingin konsentrasi di KSP," kata Sapta, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Moeldoko sudah bertemu dengan dia dan menyampaikan bahwa tugas-tugasnya di KSP sangat sibuk dan dia ingin konsentrasi di KSP. Kalau menjadi kepala staf presiden dan merangkap dengan jabatan di partai, kata Oesman, Moeldoko khawatir bisa tidak fokus menjalankan tugas.
"Ya saya persilakan dia fokus di KSP agar lebih konsentrasi," kata Sapta.
Ketua DPD itu menilai, setelah berdiskusi dia merasa memiliki pemikiran dan pandangan yang sama dengan Moeldoko, sehingga mempersilakan Moeldoko untuk konsentrasi di KSP.
Ketika ditanya, apakah Moeldoko mundur setelah menguatnya wacana akan menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi calon presiden Joko Widodo, dia tidak mengelak isu itu. "Kok Anda tahu ya? Kalau Anda sudah tahu, makanya kita lepas Moeldoko secara murni," kata Sapta.
Nama Moeldoko disebut-sebut masuk dalam bursa calon wakil presiden dari sejumlah nama dalam bursa.
Namun ketika ditanya, kabar mundurnya Moeldoko karena elektabilitas Partai Hanura rendah, Sapta segera membantah. Menurut dia, tidak ada hubungannya. Ia juga membantah elektabilitas Partai Hanura rendah. "Elektabilitas Hanura terus naik," katanya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: