Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta menanggapi secara santai kabar mundurnya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dari jabatan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.

"Pak Moeldoko sudah bicara dengan saya, sudah pamit. Beliau menyampaikan ingin konsentrasi di KSP," kata Oesman Sapta di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Menurut Oesman Sapta, Moeldoko sudah bertemu dengan dirinya dan menyampaikan bahwa tugas-tugasnya di KSP sangat sibuk dan dirinya ingin konsentrasi di KSP. Kalau menjadi Kepala Staf Presiden dan merangkap dengan jabatan di partai, kata Oesman, Moeldoko khawatir bisa tidak fokus menjalankan tugas.

"Ya saya persilahkan dia fokus di KSP agar lebih konsentrasi," kata Oesman Sapta.

Ketua DPD RI itu menilai, setelah berdiskusi dirinya merasa memiliki pemikiran dan pandangan yang sama dengan Moeldoko, sehingga mempersilakan Moeldoko untuk konsentrasi di KSP.

Ketika ditanya, apakah Moeldoko mundur setelah menguatnya wacana akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi calon presiden (capres) Joko Widodo? Oesman Sapta tidak mengelak adanya isu tersebut. "Kok Anda tahu ya? Kalau Anda sudah tahu, makanya kita lepas Moeldoko secara murni," kata Oesman Sapta.

Nama Moeldoko disebut-sebut masuk dalam bursa cawapres dari sejumlah nama dalam bursa cawapres untuk mendampingi capres Joko Widodo.

Namun ketika ditanya, kabar mundurnya Moeldoko karena elektabilitas Partai Hanura rendah, Oesman Sapta segera membantahnya. Menurut Oesman tidak ada hubungannya. Oesman juga membantah elektabilitas Partai Hanura rendah. "Elektabilitas Hanura terus naik," katanya.