Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah 112,83 poin menjadi 5.633,94 seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah.

IHSG ditutup melemah 112,83 poin atau 1,96 persen menjadi 5.633,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 19,25 poin (1,41 persen) menjadi 882,84.

IHSG sendiri di saat pembukaan perdagangan melemah dan hanya sempat sebentar bertahan di zona hijau lalu berada di zona merah sepanjang hari.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan terkoreksinya IHSG masih tak lepas dari sentimen perang dagang AS dan Tiongkok, ditambah dengan kemungkinan gagal bayar obligasi korporasi China yang masih bisa membesar lagi mengingat ekonomi China tengah melambat.

"Belum selesai masalah potensi perang dagang AS-Tiongkok, di Internal Tiongkok sudah ada masalah. Mungkin ini imbas dari perang dagang di mana kegiatan bisnis di kedua negara terganggu," ujar Reza.

Pebisnis Tiongkok, lanjut Reza, menjadi terkendala kirim barang ke AS begitupun sebaliknya. Pada akhirnya kondisi makro ekonomi keduanya juga akan terganggu. Tentunya ini dapat berimbas pada mitra dagang mereka lainnya.

"So, wajar kalau dalam beberapa hari ke depan pasar cenderung fluktuatif melemah," ujar Reza.

Pada Selasa ini, asing sendiri mencatatkan aksi jual bersih Rp540,62 miliar dibandingkan sebelumnya jual bersih Rp130,44 miliar.

Untuk frekuensi perdagangan, tercatat sebanyak 390.072 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,91 miliar lembar saham senilai Rp7,03 triliun. Sebanyak 65 saham naik, 343 saham menurun, dan 94 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan

Bursa regional di antaranya indeks Nikkei turun 26,39 poin (0,12 persen) ke 21.785,54, indeks Hang Seng turun 409,54 poin (1,4w persen) ke 28.545,57, dan Straits Times menurun 1,48 poin (0,05 persen) ke posisi 3.237,46.

Baca juga: IHSG BEI dibuka melemah 9,42 poin