Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto merekomendasikan adanya standar desain untuk setiap jenis kapal yang diproduksi oleh industri galangan kapal nasional.

"Saat ini kan belum. Sekarang setiap kali ada tender itu sendiri-sendiri. Jadi, sama-sama bikin kapal 3.000 ton untuk BBM misalnya, itu desainnya beda-beda," kata Menperin usai mengukuhkan pengurus baru Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) periode 2018-2022 di Jakarta, Selasa.

Menurut Airlangga, hal tersebut membuat industri galangan kapal nasional belum dapat bersaing dengan luar negeri.

"Itulah kenapa galangan kapal nasional sulit bersaing dengan yang dari luar negeri, karena yang dijadikan standar itu kepunyaan luar negeri. Nah, ini kita harus hindari," ujar Airlangga.

Ia menyampaikan, sebuah pusat riset dan desain kapal perlu dibangun untuk dapat mengembangkan standar desain yang dimaksud.

"Ini pengurus Iperindo perlu bekerja keras untuk merumuskan, pemerintah tinggal mendukung," tukas Airlangga.

Sementara itu, Ketua Iperindo Eddy Kurniawan Logam menyampaikan, standar desain memang dibutuhkan untuk mengefisiensikan waktu produksi dan penyeragaman desain kapal.

"Riset dan standar desain ya. Kalau kita gambar kapal kan butuh waktu hingga enam bulan. Setiap kali tender juga beda-beda. Dengan adanya standar desain ini, berarti galangan bisa lebih cepat membangun kapal. Karena ini adalah kapal yang sudah berulang-ulang dibangun. Jadi lebih efisien," ujar Eddy.

Untuk itu, Eddy akan bekerja sama dengan beberapa pihak agar standar desain tersebut dapat dibuat sesuai dengan kondisi kelautan di Indonesia.

"Kita akan kerja sama dengan Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia atau Indonesian National Shipowners' Association (INSA), Kementerian Perindustrian, Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia," ungkapnya.