London (ANTARA News) - Perusahaan air di Inggris mendesak konsumen agar menggunakan lebih sedikit air, sementara laporan cuaca pada Senin (2/7) memperkirakan bahwa temperatur tinggi akan terus berlangsung selama dua pekan ke depan.
Tim cuaca BBC menyatakan temperatur akan tetap tinggi di seluruh sebagian besar wilayah Inggris selama dua pekan ke depan, setelah satu pekan panas di seluruh negeri itu dengan catatan cuaca paling panas dalam setahun dicatat selama empat hari berturut-turut.
Rakyat diberitahu agar menghemat air, kata Xinhua di Jakarta, Selasa pagi. Irlandia Utara mengeluarkan larangan penggunaan selang sejak Jumat lalu, sementara Southern Water, yang memasok air untuk beberapa wilayah Kent, Sussex, Hampshire dan Isle of Wight, pada Senin mengatakan perusahaan tersebut meminta konsumen menggunakan air secara bijaksana di kebun dan menghindari mencuci mobil serta jendela "kecuali udara temperatur mulai turun".
United Unitilities, yang beroperasi di bagian barat-laut Inggris, mengatakan perusahaan itu telah menyaksikan "peningkatan tajam dalam konsumsi air di seluruh daerah kami" dan perusahaan tersebut sedang "berjuang untuk memperoleh cukup air dengan cukup cepat".
"Anda bisa membantu kami dengan mematikan keran kebun anda, tidak menggunakan selang, tidak mencuci mobil anda dan mandi lebih cepat dan tidak menggunakan bak air pada akhir pekan," demikian permintaan perusahaan tersebut.
Data memperlihatkan bahwa bulan lalu adalah Juni paling kering dalam sejarah Inggris, sementara Skotlandia dalam satu pekan belakangan ini juga menghadapi temperatur tertinggi yang pernah dicata, 33,2 derajat Celsius.
Baca juga: Inggris dilanda krisis air
Rakyat Inggris didesak hemat air, sementara cuaca panas berlanjut
3 Juli 2018 07:44 WIB
Seorang pria berjalan melewati telepon umum tertutup salju di London, Rabu (28/2/2018). (REUTERS/Peter Nicholls)
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: