Sukabumi (ANTARA News) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskop UKMPP) Kota Sukabumi, Jawa Barat mewaspadai peredaran bawang merah palsu yang disinyalir bisa masuk pasar daerah ini.

"Antisipasi ini setelah adanya rilis dari Kementerian Pertani RI terkait adanya oknum perusahaan yang menjual bawang merah palsu, sehingga harus diwaspadai," kata Kepala Diskop UKMPP Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Senin.

Menurut dia, bawang merah palsu tersebut merupakan bawang bombay yang ukurannya kecil yakni di bawah 5cm dan dijual Rp7 ribu hingga Rp10 ribu. Namun, menurut informasi ada ulah spekulan yang memanfaatkan bawang bombay itu dengan cara memanipulasi menjadi bawang merah.

Tentu harganya akan langsung melambung karena harga bawang merah asli berkisar Rp25 ribu hingga Rp32 ribu setiap kilogramnya, karenanya pembeli maupun pedagang harus mewaspadai peredarannya.

Adapun perbedaan ciri fisik dari bawang merah palsu dengan yang asli antara lain adalah, jumlah umbi bawang merah asli ada tiga dalam setiap satuannya, sedangkan yang palsu hanya satu umbi.

Perbedaan lainnya dari aromanya, karena aroma bawang merah asli lebih kuat dibandingkan dengan bawang merah palsu serta kandungan airnya pun tidak terlalu banyak.

"Walaupun kami belum menerima laporan adanya bawang merah palsu di pasaran, tetapi masyarakat diimbau untuk teliti dalam membeli komoditas ini," tambahnya.

Ayep mengatakan masyarakat Kota Sukabumi cenderung lebih memilih untuk membeli bawang merah lokal yang ukurannya lebih kecil dari pada yang impor.

Namun demikian pengawasan harus tetap dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya bawang merah palsu tersebut.

Baca juga: Bareskrim dalami dugaan keterlibatan oknum balai karantina terkait bawang bombay mini