Ketua MPR dukung aktivitas pemuda Diaspora untuk Indonesia
29 Juni 2018 22:23 WIB
Ketua Diaspora Indonesia Dino Pati Djalal (kanan) saat bertemu dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan (kiri), di Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (29/6/2018). (HO/MPR)
Jakarta (ANTARA News) - Keinginan Indonesia menjadi negara yang maju, adil, dan makmur, juga menjadi harapan bagi orang-orang Indonesia yang tinggal di luar negeri (Diaspora).
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Diaspora Indonesia Dino Pati Djalal saat bertemu dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan, di Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat.
Mendengar apa yang dipaparkan Dino beserta delegasi lainnya, Zulkifli Hasan mendukung apa yang dilakukan itu.
"Nah, para kepala daerah harus mengirimkan pemudanya ke acara itu," ujar Zulkifli Hasan, seperti yang tertulis dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Zulkifli mengapresiasi acara yang akan diselenggarakan di salah satu hotel di Jakarta tersebut.
"Mendukung Konferensi Pemuda Diaspora Indonesia karena memikirkan Indonesia ke depan," ucap pria asal Lampung itu.
Masyarakat diaspora yang menemui di ruang kerjanya, menurut Zulkifli Hasan, merupakan komunitas yang bebas kepentingan sektoral atau kelompok.
"Mereka semata-mata memikirkan Indonesia menjadi negara maju," paparnya.
Disebut mereka mempunyai pandangan jauh ke depan. "Oleh sebab itu saya mendukung," tambahnya.
Diharapkan para pemuda yang berkumpul dalam acara itu mampu membuat konsep dan gagasan bagaimana Indonesia dalam menatap 100 tahun ke depan.
"Kalau kita mempunyai konsep, kita tak akan kalah dengan negara lain," tutur Zulkifli Hasan.
Dalam pertemuan, para diaspora ada yang datang dari Inggris, Belanda, Swedia, Myanmar, Kuwait, Canada, China, dan negara lainnya.
"Kalian boleh bekerja dan belajar di mana saja, yang penting hati tetap Indonesia," harap mantan Menteri Kehutanan itu.
Sebagai bukti dari kepedulian masyarakat Diaspora Indonesia, mereka akan menggelar Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018 atau Konferensi Pemuda Diaspora Indonesia, pada 13 hingga 15 Agustus 2018 di Jakarta.
Menurut Dino, pertemuan tersebut selain dihadiri oleh para pemuda yang saat ini sedang belajar atau bekerja di berbagai belahan dunia, juga akan diikuti oleh berbagai pemuda dari berbagai provinsi dan organisasi yang ada di Indoneisa.
Dipaparkan, dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai gagasan dan konsep Indonesia 2045. Dino mengatakan, generasi pada masa itu berbeda dengan masa saat ini. Pada masa itu anak-anak bangsa Indonesia akan memasuki usia produktif.
"Kita mendorong generasi muda untuk fokus pada saat Indonesia berusia 100 tahun," ujarnya.
Pria yang juga menjadi diplomat itu mengatakan, kegiatan yang demikian jarang dilakukan. Untuk itu hasil dari konferensi para generasi muda itu akan diserahkan kepada Ketua MPR, Presiden, Ketua DPR, para gubernur, dan institusi atau lembaga lainnya.
Dino menyatakan apa yang dilakukan ini disebut sebagai kelanjutan dari Kongres II Sumpah Pemuda Tahun 1928.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Diaspora Indonesia Dino Pati Djalal saat bertemu dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan, di Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat.
Mendengar apa yang dipaparkan Dino beserta delegasi lainnya, Zulkifli Hasan mendukung apa yang dilakukan itu.
"Nah, para kepala daerah harus mengirimkan pemudanya ke acara itu," ujar Zulkifli Hasan, seperti yang tertulis dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Zulkifli mengapresiasi acara yang akan diselenggarakan di salah satu hotel di Jakarta tersebut.
"Mendukung Konferensi Pemuda Diaspora Indonesia karena memikirkan Indonesia ke depan," ucap pria asal Lampung itu.
Masyarakat diaspora yang menemui di ruang kerjanya, menurut Zulkifli Hasan, merupakan komunitas yang bebas kepentingan sektoral atau kelompok.
"Mereka semata-mata memikirkan Indonesia menjadi negara maju," paparnya.
Disebut mereka mempunyai pandangan jauh ke depan. "Oleh sebab itu saya mendukung," tambahnya.
Diharapkan para pemuda yang berkumpul dalam acara itu mampu membuat konsep dan gagasan bagaimana Indonesia dalam menatap 100 tahun ke depan.
"Kalau kita mempunyai konsep, kita tak akan kalah dengan negara lain," tutur Zulkifli Hasan.
Dalam pertemuan, para diaspora ada yang datang dari Inggris, Belanda, Swedia, Myanmar, Kuwait, Canada, China, dan negara lainnya.
"Kalian boleh bekerja dan belajar di mana saja, yang penting hati tetap Indonesia," harap mantan Menteri Kehutanan itu.
Sebagai bukti dari kepedulian masyarakat Diaspora Indonesia, mereka akan menggelar Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018 atau Konferensi Pemuda Diaspora Indonesia, pada 13 hingga 15 Agustus 2018 di Jakarta.
Menurut Dino, pertemuan tersebut selain dihadiri oleh para pemuda yang saat ini sedang belajar atau bekerja di berbagai belahan dunia, juga akan diikuti oleh berbagai pemuda dari berbagai provinsi dan organisasi yang ada di Indoneisa.
Dipaparkan, dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai gagasan dan konsep Indonesia 2045. Dino mengatakan, generasi pada masa itu berbeda dengan masa saat ini. Pada masa itu anak-anak bangsa Indonesia akan memasuki usia produktif.
"Kita mendorong generasi muda untuk fokus pada saat Indonesia berusia 100 tahun," ujarnya.
Pria yang juga menjadi diplomat itu mengatakan, kegiatan yang demikian jarang dilakukan. Untuk itu hasil dari konferensi para generasi muda itu akan diserahkan kepada Ketua MPR, Presiden, Ketua DPR, para gubernur, dan institusi atau lembaga lainnya.
Dino menyatakan apa yang dilakukan ini disebut sebagai kelanjutan dari Kongres II Sumpah Pemuda Tahun 1928.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: