Frankfurt (ANTARA News) - Pelatih Jerman Joachim Loew mengatakan bahwa tim berjuluk Die Mannschaft itu memerlukan perombakan secara besar-besaran setelah tersingkir secara memaluka dari Piala Dunia 2018 di Rusia.
"Mannschaft tidak menunjukkan apa yang biasanya bisa dilakukan," kata Loew di bandara Frankfurt ketika tim itu tiba di Jerman sebagai juru kunci grup F, dilansir AFP, Kamis (28/6).
"Sebagai pelatih, saya menanggung tanggung jawab dan tentu saja bertanya pada diri sendiri mengapa kami tidak berhasil. Itu akan membutuhkan sedikit waktu, dan kami akan mengadakan pembicaraan tentang itu," tambahnya.
Ia menimpali, "Dengan tereliminasi, dengan kekecewaan mendalam yang telah kami alami, kami harus memikirkan langkah-langkah yang benar untuk diambil".
Baca juga: Jerman memang tak layak lolos, apalagi pertahankan gelar
"Kami memerlukan langkah-langkah dalam jangkauan yang jauh, kami membutuhkan perubahan yang jelas. Kami perlu membicarakan tentang bagaimana kami akan melakukan itu," tambahnya.
Setelah dianggap sebagai salah satu tim "emas" dalam dunia sepak bola dengan memenangi Piala Dunia 2014 sebagai puncaknya, Loew banyak dikritik karena tidak mempercayai banyak pemain bintang Jerman.
Baca juga: Joachim Loew tetap dipercaya menukangi Jerman
Media Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung bahkan menyebutkan bahwa hanya kepergian Loew yang akan membuka jalan bagi Jerman untuk mendapatkan "awal yang baru".
Pimpinan Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) Reinhard Grindel mengatakan pihaknya masih memerlukan analisis untuk mencari penyebab keterpurukan Jerman di Rusia.
Di sisi lain, Loew masih terikat kontrak untuk menangani Der Panzer hingga 2022, dan Grindel menyatakan posisi pelatih itu tetap aman terlepas dari performa Jerman di Piala Dunia.
Baca juga: Gejala Jerman tersingkir sudah lama terlihat
Piala Dunia 2018
Joachim Loew: Jerman butuh perubahan besar-besaran
29 Juni 2018 03:31 WIB
Pelatih sepak bola nasional Jerman Joachim Loew (REUTERS / Ina Fassbender)
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: