Denpasar (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mengimbau warga di sekitar kawasan Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, agar tidak panik menyikapi peningkatan aktivitas kegempaan maupun hembusan abu vulkanik.

"Namun, kami mohon agar tidak ada aktivitas masyarakat/wisatawan di dalam radius 4 kilometer untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi dan jangan melakukan aktivitas di lereng gunung maupun aliran sungai yang berpotensi menjadi jalur lahar," kata Plt Kepala BPBD Provinsi Bali Dewa Putu Mantera di Denpasar, Kamis.

Dewa Mantera menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan Pos Pengamatan Gunung Agung hingga Kamis (28/6) dari pukul 06.00 -12.00 Wita saja, hembusan abu teramati terus-menerus dengan ketinggian mencapai 1.500 meter di atas puncak mengarah ke barat.

Sedangkan berdasarkan citra satelit cuaca Himawari hingga pukul 17.00 Wita, debu vulkanik telah terdeteksi bergerak ke arah barat laut-barat daya.

"Masyarakat agar senantiasa menyiapkan masker untuk melindungi dari potensi bahaya abu vulkanik," ujarnya yang juga Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali itu.

Selain itu, tambah Dewa Mantera, hingga saat ini rekomendasi Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) untuk penerbangan berada di level orange.

"Saya juga sudah meminta jajaran untuk bersiap menyikapi kondisi peningkatan aktivitas Gunung Agung, di samping berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dan telah menempatkan petugas yang standby di sana. Pada prinsipnya kami sudah siap," ujarnya.

Semua pihak diharapkan agar memantapkan kesiapsiagaan terhadap aktivitas Gunung?Agung, apalagi saat ini aktivitasnya masih berada di level 3 (Siaga) dan masih berpotensi untuk erupsi.

(KR-LHS/R010)