DVI Polri kumpulkan data korban KM Sinar Bangun
28 Juni 2018 18:29 WIB
arsip. Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi (kedua kanan) memeriksa kapal motor yang digunakan untuk pencarian KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (22/6/2018). Tim SAR gabungan menyiapkan kapal motor yang dilengkapi alat pendeteksi bawah air multibeam side scan sonar dan juga crane untuk proses pencarian KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Simalungun, Sumut (ANTARA News) - Tim identifikasi dari DVI Polda Sumatera Utara, melanjutkan pengumpulan data korban kapal Km Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba di Posko Pendataan Polres Simalungun, Kamis.
Kabag Ops Polres Simalungun AKP Hendrik Situmorang di Pelabuhan Tiga Ras mengatakan, tim DVI jemput bola ke posko, karena diperkirakan 30-an korban belum memilikinya.
Sebanyak 164 keluarga sudah memberikan identitas korban berupa KTP, KK, gambar dan ciri-ciri untuk memudahkan tim mengidentifikasi jika korban ditemukan.
Sementara pencarian oleh tim gabungan Basarnas belum menemukan hasil, dua jaring pukat (trawl) yang ditarik ke atas masih kosong.
Basarnas melalui surat pemberitahuan kepada pemangku kepentingan memperpanjang pencarian sampai 30 Juni 2018.
Perpanjangan kedua pencarian kapal tenggelam itu diperlukan karena adanya beberapa titik terang dugaan bangkai KM Sinar Bangun.
Hasil pencarian sejak hari pertama, 18 penumpang selamat, termasuk juru mudi (tidak ada dalam daftar), tiga ditemukan tewas dan sejumlah barang diduga milik korban seperti helm, sepatu, dan sandal.
Baca juga: Ombudsman: Benahi tatakelola pelabuhan di Danau Toba
Baca juga: Pencarian KM Sinar Bangun gunakan mobil derek
(KR-WRS/I023)
Kabag Ops Polres Simalungun AKP Hendrik Situmorang di Pelabuhan Tiga Ras mengatakan, tim DVI jemput bola ke posko, karena diperkirakan 30-an korban belum memilikinya.
Sebanyak 164 keluarga sudah memberikan identitas korban berupa KTP, KK, gambar dan ciri-ciri untuk memudahkan tim mengidentifikasi jika korban ditemukan.
Sementara pencarian oleh tim gabungan Basarnas belum menemukan hasil, dua jaring pukat (trawl) yang ditarik ke atas masih kosong.
Basarnas melalui surat pemberitahuan kepada pemangku kepentingan memperpanjang pencarian sampai 30 Juni 2018.
Perpanjangan kedua pencarian kapal tenggelam itu diperlukan karena adanya beberapa titik terang dugaan bangkai KM Sinar Bangun.
Hasil pencarian sejak hari pertama, 18 penumpang selamat, termasuk juru mudi (tidak ada dalam daftar), tiga ditemukan tewas dan sejumlah barang diduga milik korban seperti helm, sepatu, dan sandal.
Baca juga: Ombudsman: Benahi tatakelola pelabuhan di Danau Toba
Baca juga: Pencarian KM Sinar Bangun gunakan mobil derek
(KR-WRS/I023)
Pewarta: Warsito
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: