Mataram (ANTARA News) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bekerjasama dengan Konsultan Citra Indonesia (KCI) batal merilis hasil Quick Count Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Barat periode 2018-2023.

"Jika selisih persentase di bawah 3 persen, maka kami berani publish siapa pemenang. Tapi ini hasilnya tipis sekali," ujar peneliti LSI Khobbab, di Mataram, Rabu.

Pasangan Suhaili-Amin seperti yang dirilis LSI Deny JA yang dipublish di media meraih 29,38 persen, dan pasangan Zul-Rohmi 29,43 persen. Sedangkan pasangan Ahyar-Mori 24,47 persen, dan pasangan Ali-Sakti 16,73 persen, dari data masuk 99,55 persen.

Khobab menjelaskan, belum berani memutuskan apalagi merilis hasil quick count.

Kalau pun tim LSI menggunakan beberapa TPS secara acak dan profesional.

"Apakah bisa dipercaya, bagi kami bisa kalau melihat dari sejarah," ujarnya lagi.

Ia menambahkan, standar suara masuk sehingga bisa dipastikan ada paslon menang kisaran 90-95 persen. Namun, dilihat dari angka itu, ada selisih sangat tipis. Oleh sebab itu, harus menunggu hasil penetapan KPU.

Khobab mengaku, dalam Pilgub NTB 2018 ini, LSI menetapkan margin of error sekitar 1 persen jika dilihat dari angka partisipasi pemilih.?

Informasi yang dihimpun, tidak ada satu pun lembaga survei yang berani merilis resmi hasil Pilgub NTB. Lantaran, silisih sangat tipis di bawah satu persen, yakni 0,05 persen.