Pilkada 2018
KPU Sampang pastikan kericuhan di TPS 005 Tanggumong sudah reda
27 Juni 2018 14:44 WIB
Ilustrasi - Sejumlah personil Brimob mengikuti arahan dan petunjuk pada apel kesiapan pasukan pengamanan Pilkada Kota Gorontalo di Sekolah Polisi Negara (SPN) di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (26/6/2018). (ANTARA /Adiwinata Solihin)
Sampang, Jawa Timur (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang, Jawa Timur, Syamsul Muarif menyatakan, kericuhan saat pemungutan suara pada Pilkada Sampang dan Pilkada Jatim, sudah reda.
"Situasinya saat ini sudah kondusif, dan orang yang menjadi pemicu kericuhan telah diamankan petugas," ujar Sampang per telepon, Rabu siang.
Sebelumnya pada Rabu pagi, pelaksanaan pencoblosan di TPS 005 Desa Tanggumong, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur terpaksa terhenti.
Hal itu, bermula dari protes salah satu warga yang tidak sabar saat memberikan hak suaranya.
Bahkan, salah satu warga yang tinggal di dekat TPS harus dilarikan ke rumah sakit karena kaget dan pingsan ketika mendengar kericuhan tersebut.
"Kericuhan bermula dari adanya salah satu warga yang datang mencoblos membawa C6, tapi tidak sesuai dengan orangnya," ujar Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 005 Desa Tanggumong, Kecamatan Sampang Lukan.
Selanjutnya, sambung dia, para saksi dari masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati, serta pasangan calon gubernur dan wakil gubernur memrotes penolakan adanya warga yang hendak mencoblos, tapi tidak sesuai orangnya itu.
"Kejadiannya, memang sempat memanas, tapi alhamdulillah berhasil diatasi," ujarnya, menjelaskan.
Akibat kejadian itu, proses pemungutan suara sempat dihentikan, namun, setelah ada petugas, orang yang hendak mencoblos dengan identitas yang tidak sesuai itu akhirnya diamankan petugas dan pemungutan suara kembali dilanjutkan.
"Sekarang sudah kondusif dan proses pencoblosan dilanjutkan bahkan saat ini sudah memasuki rekapitulasi hasil pemungutan suara," tutur Lukman.
Baca juga: Kapolda minta Polres Sampang perketat pengamanan
Baca juga: Di Depok, pemilih dijemput dengan mobil "odong-odong"
Baca juga: Kapolda Jateng instruksikan patroli skala besar pascapemungutan suara
Pilkada di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur digelar di 1.450 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 180 desa dan 6 kelurahan yang tersebar di 14 kecamatan Kabupaten Sampang.
Pesta demokrasi lima tahunan guna memilih calon pemimpin itu diikuti tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang.
Ketiga pasangan calon itu adalah H Hisan dengan KH Abdullah Mansyur (Hisbullah), didukung Partai Demokrat enam kursi dan PAN tiga kursi atau total sembilan kursi.
Selanjutnya, pasangan calon Bupati Pamekasan H Slamet Junaidi-H Abdullah Hidayat (Jihad) didukung Partai Nasdem dua kursi, PKS 2 kursi, PDIP dua kursi, dan PPP tujuh kursi atau total 13 kursi.
Kemudian, Hermanto Subaidi dan Suparto didukung Partai Gerindra delapan kursi, dan PKB delapan kursi atau sebanyak 16 kursi.
Sementara itu, Daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur untuk pelaksanaan Pilkada 27 Juni 2018 sebanyak 803.499 orang yang terdiri atas 397.031 laki-laki dan 406.468 perempuan.
"Situasinya saat ini sudah kondusif, dan orang yang menjadi pemicu kericuhan telah diamankan petugas," ujar Sampang per telepon, Rabu siang.
Sebelumnya pada Rabu pagi, pelaksanaan pencoblosan di TPS 005 Desa Tanggumong, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur terpaksa terhenti.
Hal itu, bermula dari protes salah satu warga yang tidak sabar saat memberikan hak suaranya.
Bahkan, salah satu warga yang tinggal di dekat TPS harus dilarikan ke rumah sakit karena kaget dan pingsan ketika mendengar kericuhan tersebut.
"Kericuhan bermula dari adanya salah satu warga yang datang mencoblos membawa C6, tapi tidak sesuai dengan orangnya," ujar Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 005 Desa Tanggumong, Kecamatan Sampang Lukan.
Selanjutnya, sambung dia, para saksi dari masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati, serta pasangan calon gubernur dan wakil gubernur memrotes penolakan adanya warga yang hendak mencoblos, tapi tidak sesuai orangnya itu.
"Kejadiannya, memang sempat memanas, tapi alhamdulillah berhasil diatasi," ujarnya, menjelaskan.
Akibat kejadian itu, proses pemungutan suara sempat dihentikan, namun, setelah ada petugas, orang yang hendak mencoblos dengan identitas yang tidak sesuai itu akhirnya diamankan petugas dan pemungutan suara kembali dilanjutkan.
"Sekarang sudah kondusif dan proses pencoblosan dilanjutkan bahkan saat ini sudah memasuki rekapitulasi hasil pemungutan suara," tutur Lukman.
Baca juga: Kapolda minta Polres Sampang perketat pengamanan
Baca juga: Di Depok, pemilih dijemput dengan mobil "odong-odong"
Baca juga: Kapolda Jateng instruksikan patroli skala besar pascapemungutan suara
Pilkada di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur digelar di 1.450 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 180 desa dan 6 kelurahan yang tersebar di 14 kecamatan Kabupaten Sampang.
Pesta demokrasi lima tahunan guna memilih calon pemimpin itu diikuti tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang.
Ketiga pasangan calon itu adalah H Hisan dengan KH Abdullah Mansyur (Hisbullah), didukung Partai Demokrat enam kursi dan PAN tiga kursi atau total sembilan kursi.
Selanjutnya, pasangan calon Bupati Pamekasan H Slamet Junaidi-H Abdullah Hidayat (Jihad) didukung Partai Nasdem dua kursi, PKS 2 kursi, PDIP dua kursi, dan PPP tujuh kursi atau total 13 kursi.
Kemudian, Hermanto Subaidi dan Suparto didukung Partai Gerindra delapan kursi, dan PKB delapan kursi atau sebanyak 16 kursi.
Sementara itu, Daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur untuk pelaksanaan Pilkada 27 Juni 2018 sebanyak 803.499 orang yang terdiri atas 397.031 laki-laki dan 406.468 perempuan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: