Roma (ANTARA News) - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan, Selasa, bahwa kapal penyelamat Lifeline, yang terombang-ambing selama berhari-hari di Mediterania, akan menuju ke Malta, sementara Italia akan menerima ratusan imigran yang ada di kapal itu.
“Saya baru saja berbicara di telepon dengan Perdana Menteri (Joseph) Muscat, kapal LSM Lifeline akan berlabuh di Malta,” kata Conte dalam sebuah pernyataan.
Namun, Conte tidak menjelaskan secara rinci kapan kapal akan diizinkan berlabuh di Malta.
Baca juga: Libya dan Italia selamatkan 5.000 pencari suaka di Mediterania
Kapal amal Jerman Lifeline menyelamatkan lebih dari 200 imigran, termasuk anak-anak dan perempuan hamil pada Kamis lalu, tetapi sejak itu kapal ditambatkan di Mediterania setelah Italia dan Malta awalnya menolak untuk menerimanya.
Menggemakan garis keras Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini, Conte mengatakan
kewarganegaraan Lifeline dan kepatuhan awaknya terhadap aturan hukum internasional akan diselidiki, setelah muncul pertanyaan mengenai status hukum kapal tersebut.
Baca juga: Bagikan makanan, sukarelawan malah ditangkap
Keputusan Italia dan Malta untuk berhenti mengizinkan kapal penyelamat imigran berlabuh memicu krisis politik di Eropa tentang bagaimana cara menangani ribuan orang yang melarikan diri dari perang dan penderitaan di Afrika, Timur Tengah dan Asia.
“Sesuai dengan dengan prinsip utama proposal imigrasi kami, bahwa mereka yang mendarat di pantai Italia, Spanyol, Yunani atau Malta mendarat di Eropa, Italia akan melakukan kewajibannya dan menerima imigran yang berada di kapal Lifeline,” kata Conte.
Dia tidak mengungkapkan berapa banyak imigran yang akan diambil Italia, tetapi menyatakan harapannya bahwa negara-negara Eropa lainnya akan melakukan hal serupa. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.
Baca juga: Paus Fransiskus kritik pencitraan buruk imigran oleh media
Italia akan terima ratusan imigran di kapal penyelamat Lifeline
27 Juni 2018 12:01 WIB
Ilustrasi: Kapal Imigran. (REUTERS/Ismail Zitouny)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: