Johannesburg (ANTARA News) - Pabrikan mobil mewah Jerman, Mercedes-Benz, akan mengucurkan dana investasi sebesar 600 juta euro (Rp1,92 triliun) di Afrika Selatan, menurut Presiden Cyril Ramaphosa dilansir AFP, Selasa (26/6).

Perusahaan berbasis Stuttgart itu akan memproduksi sedan C-Class generasi terbaru di East London, Afsel, guna berkontribusi terhadap pertumbuhan di wilayah tersebut.

Pabrik yang sudah dibuka sejak 1958, saat ini mempekerjakan 3.300 orang dan akan ditambah dua pertiga dari jumlah itu, untuk mengakomodasi kapasitas manufaktur baru.

Pabrik itu mampu merakit 110.000 kendaraan pada tahun 2017.

"Pengumuman dari Mercedes-Benz Cars untuk menyuntikkan 10 miliar rand (600 juta euro) ke dalam perekonomian Afrika Selatan yang menandakan momentum positif yang kami buat untuk mewujudkan target ambisius meningkatkan 1,2 triliun rand dalam investasi baru," kata Presiden Cyril Ramaphosa dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Bos Daimler akan temui Menteri Transportasi Jerman bahas emisi diesel

Investasi itu akan datang sebagai bantuan untuk Ramaphosa yang menjanjikan adanya perubahan ekonomi setelah negara itu mengalami pelemahan mata uang yang mengganggu pertumbuhan serta kepercayaan bisnis.

Langkah Mercedes "mendukung Afrika Selatan sebagai tujuan investasi yang menguntungkan," kata Ramaphosa.

"Keputusan untuk membuat generasi baru dari C-Class yang dibangun di East London menegaskan kembali posisi pabrik dan Mercedes-Benz di Afrika Selatan," kata pimpinan Mercedes Markus Schaefer dalam pernyataannya.

"Investasi ini juga merupakan tanda komitmen kami untuk Afrika Selatan dan upaya untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi," ucapnya, demikian AFP.

Baca juga: Mercedes-Benz jual 1.285 kendaraan penumpang Januari-April 2018

Baca juga: Otoritas transportasi Jerman minta Daimler "recall" Mercy model van diesel