Sochi, Rusia (ANTARA News) - Masa tugas yang singkat Bertk Marwijk sebagai pelatih Australia akan berujung pahit ketika timnya dikalahkan 2-0 Peru sehingga mereka finis terbawah di Grup C, namun pelatih asal Belanda itu masih mencari sisi baiknya saat ia meninggalkan Piala Dunia.
Diangkat pada bulan Januari dan siap dipecat karena peluang turnamen mereka berakhir, pelatih itu tetap memuji timnya dan mengatakan kurangnya keberuntungan menjadi faktor penyebab kemenangan 2-0 Peru, kemenangan pertama mereka di Piala Dunia dalam 40 tahun.
"Kami tidak beruntung, karena gol pertama menurut saya offside, dan gol kedua adalah gol yang sangat beruntung, jadi kami tidak memiliki keberuntungan di ketiga pertandingan (grup)," katanya dalam konferensi pers.
"Kami bermain melawan Prancis, Denmark dan sekarang Peru, dan saya pikir di semua tiga pertandingan kami memberikan kinerja yang baik, dan tim ini telah benar-benar meningkat sejak hari pertama saya mulai bekerja dengan mereka."
Pada akhirnya semua itu berujung pada kurangnya kemampuan mencetak gol yang menghentikan Socceroos untuk melaju di Piala Dunia. Van Marwijk bahkan terpaksa memainkan veteran Tim Cahill dari bangku cadangan, tetapi pemain berusia 38 tahun itu tidak mampu menambah lima gol dalam tiga Piala Dunia sebelumnya.
Baca juga: Peru kalahkan Australia namun kedua tim tersingkir
"Terhadap Prancis, dalam sepak bola kami setidaknya setara dengan Perancis, dan dengan Denmark lebih baik, dan hari ini saya memiliki perasaan yang sama," kata Van Marwijk.
"Tapi di semua tiga pertandingan itu, kami tidak bisa membuat perbedaan dalam gol. Itu merupakan sesuatu yang tim ini rasakan sejauh ini."
Van Marwijk mengatakan dia meninggalkan pekerjaan tanpa penyesalan.
"Saya suka bekerja dengan Australia dan para pemain, tetapi saya juga sangat senang karena saya telah terbebas lagi," katanya, Reuters melaporkan.
(Uu.SYS/D011)
Piala Dunia 2018
Akhir pahit bagi Van Marwijk setelah Australia tersisih
27 Juni 2018 01:36 WIB
Bert van Marwijk . (REUTERS/Yves Herman)
Pewarta: antara
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: