Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah 33,43 poin menjadi 5.825,65, seiring dengan masih kuatnya sentimen eksternal.

IHSG ditutup melemah 33,43 poin atau 0,57 persen menjadi 5.825,65. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 8,15 poin (0,89 persen) menjadi 910,65.

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji di Jakarta, Selasa, mengatakan, sentimen eksternal terutama terkait rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi pada tahun ini.

Hal tersebut diikuti oleh meningkatnya tensi perang dagang antara AS dengan China dan beberapa negara lainnya.

"Hal-hal tersebut secara tidak langsung memberikan efek negatif bagi pertumbuhan IHSG pada hari ini," ujar Nafan.

Sedangkan dari domestik sendiri, rilis neraca perdagangan Mei yang kembali mencatatkan defisit lebih besar dari bulan sebelumnya, juga turut membuat IHSG terkoreksi Selasa ini.

"Data neraca perdagangan yang mengalami defisit merupakan sentimen domestik yang menyebabkan IHSG ditutup melemah pada hari ini," kata Nafan.

Baca juga: IHSG dibuka melemah 27,49 poin

Baca juga: Wall Street jatuh dipicu kekhawatiran perang dagang

Baca juga: China melunakkan kebijakan "Made in China 2025"

Untuk frekuensi perdagangan, tercatat sebanyak 403.884 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,1 miliar lembar saham senilai Rp7,06 triliun. Sebanyak 134 saham naik, 267 saham menurun, dan 103 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan

Bursa regional sendiri di antaranya indeks Nikkei naik 3,85 poin (0,02 persen) ke 22.342, indeks Hang Seng turun 79,99 poin (0,28 persen) ke 28.881,4, dan Straits Times menguat 22,25 poin (0,68 persen) ke posisi 3.283,09.