Hanoi (ANTARA News) - Jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Vietnam bertambah menjadi 15 orang pada Selasa dan pihak berwenang memperingatkan jumlah korban bisa lebih banyak lagi dengan prakiraan hujan lebat melanda provinsi yang paling parah terdampak di pegunungan utara.
Provinsi Lai Chau, 470 kilometer barat laut Hanoi, menjadi provinsi yang dampaknya terparah dengan sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak-anak, tewas, kata Le Trong Quang, Wakil Ketua Komite Rakyat provinsi tersebut.
Sebagian besar korban tenggelam atau terkubur di tanah longsor, yang dipicu hujan lebat sejak Sabtu, kata Quang.
"Kami akan menghadapi lebih banyak hujan dalam beberapa hari mendatang dan saya khawatir jumlah korban tewas di provinsi itu akan terus bertambah karena 11 orang masih hilang," kata Quang.
Vietnam rentan bencana alam, dengan banjir dan topan menewaskan ratusan orang setiap tahun. Bencana alam menewaskan 389 orang dan melukai 668 lain di negara itu tahun lalu menurut pemerintah.
Di provinsi tetangga Ha Giang banjir bandang telah menewaskan tiga orang, kata Otoritas Manajemen Bencana pemerintah sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Banjir dan tanah longsor juga telah menyebabkan kerusakan senilai lebih dari 141 miliar dong (6,15 juta dolar) pada rumah, jalan, dan tanaman di daerah itu menurut lembaga itu, yang juga menyatakan bahwa bahwa lalu lintas ke banyak daerah di provinsi masih terputus pada Selasa. (Uu.G003)
15 tewas akibat banjir di Vietnam
26 Juni 2018 12:28 WIB
Arsip Foto. Seorang wanita melintasi jalanan yang terendam banjir di kota kuno warisan UNESCO Hoi An setelah Topan Damrey melanda Vietnam, Senin (6/11/2017). (REUTERS/Kham )
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: