Ankara (ANTARA News) - Rival utama Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam pemilihan presiden pada akhir pekan menyatakan bahwa dia menerima hasil yang memberikan kemenangan bagi Erdogan pada putaran pertama pemilihan.
"Saya menerima hasil pemilihan umum ini," kata Muharrem Ince dari Partai Rakyat Republik (CHP), yang meraih suara kedua terbanyak setelah Erdogan dalam pemilihan umum.
Dia meminta Erdogan menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Turki, menambahkan bahwa Erdogan harus "mewakili 80 juta" warga dan mengatakan kepadanya: "Anda presiden bagi kami semua."
Namun, Ince, yang menghadapi pembatasan waktu tampil di TV, mengatakan penyelenggaraan pemilihan umum berlangsung tidak adil.
"Pemilihan ini tidak adil sampai hasilnya diumumkan," katanya dalam konferensi pers di kantor pusat CHP.
Dia berterima kasih kepada para pengamat partai yang telah menyaksikan penghitungan suara yang menegangkan untuk memastikan tidak ada kecurangan.
"Ada suara yang direkayasa, teman-teman kami yang melihatnya berjuang melawan ini... Atas nama saya dan atas nama Turki, saya berterima kasih kepada mereka," katanya sebagaimana dikutip AFP.
"Kami akan melanjutkan perjuangan kami sampai Turki menjadi Turki untuk semua orang."
Dengan perolehan suara 52,6 persen berbanding 30,6 persen, Ince mengakui bahwa Erdogan unggul lebih dari 10 juta suara atas dia.
Ince membela keputusannya, yang membuat banyak anggota CHP kecewa, tidak merespons langsung ketika hasil pemilihan diumumkan pertama pada Minggu malam.
"Saya ingin hasilnya pasti dulu, itu lah mengapa saya tidak langsung menanggapi," katanya, mengakui bahwa dia menyasar suara 35 persen untuk mendorong Erdogan ke putaran kedua pemilihan umum. (mr)
Baca juga: Erdogan klaim menangi pemilu presiden Turki, oposisi waspada
Rival utama Erdogan terima hasil pemilihan presiden Turki
26 Juni 2018 08:24 WIB
Muharrem Ince, calon presiden dari oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP), berpidato di hadapan pendukungnya saat kampanye pemilihan presiden di Istanbul, Turki, 23 Juni 2018. (REUTERS/OSMAN ORSAL)
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: