New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street jatuh pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena sentimen pasar terpukul oleh kekhawatiran meningkatnya ketegangan perdagangan antara Washington dan mitra dagang utamanya.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 328,09 poin atau 1,33 persen, menjadi berakhir di 24.252,80 poin. Indeks S&P 500 berkurang 37,81 poin atau 1,37 persen, menjadi ditutup di 2.717,07 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 160,81 poin atau 2,09 persen, menjadi 7.532,01 poin.

Dow jatuh lebih dari 490 poin pada terendah hari ini, dengan Intel dan Caterpillar di antara pemain terburuk pada indeks. Saham Intel dan Caterpillar masing-masing meluncur 3,41 persen dan 2,40 persen, pada penutupan pasar. Indeks saham unggulan atau "blue-chips" melaporkan sembilan hasil negatif selama sepuluh sesi perdagangan terakhir.

Lebih dari setengah dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah. Indeks Komposit Nasdaq terutama terseret oleh penurunan saham Micron Technology dan Netflix. Saham kedua perusahaan tersebut merosot lebih dari enam persen.

Para investor juga mempertimbangkan sejumlah data ekonomi.

Indeks Aktivitas Nasional Fed Chicago (CFNAI) negatif 0,15 pada Mei, turun dari postif 0,42 pada April, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat pada Mei, menurut Federal Reserve Bank of Chicago, Senin (25/6).

CFNAI adalah indeks bulanan yang dirancang untuk mengukur aktivitas ekonomi secara keseluruhan dan tekanan inflasi terkait. Nilai nol CFNAI menunjukkan ekonomi nasional berkembang pada tingkat pertumbuhan historis rata-rata pertumbuhan, nilai negatif menunjukkan pertumbuhan di bawah rata-rata, dan nilai positif di atas pertumbuhan rata-rata.

Sementara itu, penjualan rumah keluarga tunggal baru AS pada Mei 2018 berada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 689.000 unit, mengalahkan estimasi pasar, kata Departemen Perdagangan. Angka tersebut adalah 6,7 persen di atas tingkat April yang direvisi sebanyak 646.000 unit, mengalahkan konsensus pasar.

Baca juga: Wall Street bervariasi di tengah berita perusahaan dan data ekonomi