Denpasar (ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilu Provinsi Bali mengkhawatirkan distribusi logistik pilkada provinsi setempat untuk Kabupaten Jembrana dan Tabanan karena penyebarannya ke desa-desa baru akan dilaksanakan pada Selasa (26/6).

"Hasil patroli kami di Tabanan dan Jembrana hari ini, logistik berupa kotak suara yang berisi surat suara untuk di Jembrana dan Tabanan baru akan didistribusikan besok," kata anggota Bawaslu Bali Ketut Sunadra, di Denpasar, Senin.

Padahal, lanjut dia, untuk di Kota Denpasar malah persoalan logistik sudah beres Senin (25/6). Dia khawatir karena kondisi wilayah Tabanan, distribusi logistik akan dihadapkan persoalan keterlambatan. Apalagi cuaca belakangan sering turun hujan.

Bawaslu Bali mendorong agar KPU Provinsi Bali dapat memastikan bahwa KPU Jembrana dan KPU Tabanan bisa memastikan kotak suara yang berisi logistik, termasuk surat suara sudah sampai di desa atau di TPS-TPS pada Selasa (26/6).

"Logistik untuk pemungutan dan perhitungan suara di TPS sudah harus sampai di desa, di TPS-TPS, pada Selasa. Tanpa adanya keterlambatan," ujarnya.

Baca juga: Pilkada Bali jadi sorotan dunia jelang IMF-WB

Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi mengatakan, sesuai tahapan maka distribusi logistik mulai 24 hingga 26 Juni 2018. Masing-masing KPU kabupaten/kota sudah menyusun perencanaannya.

Raka Sandi memastikan logistik di Jembrana dan Tabanan sudah siap pada hari pencoblosan. "Saya sudah koordinasi dengan KPU Tabanan dan KPU Jembrana. Mereka sudah siap truk, logistiknya, dan terpal untuk antisipasi hujan," katanya.

Menurut dia, pengiriman logistik mempertimbangkan banyak hal, termasuk aspek keamanan. Kalau dikirim lebih awal tentu membutuhkan pengamanan yang lebih ekstra karena logistik tersebut harus dijaga.

"Mereka sudah pengalaman dari sebelum-sebelumnya. Ya mudah-mudahan besok lancar distribusinya dan tidak ada masalah," ujar Raka Sandi.

Baca juga: KPU Tabanan mulai siapkan logistik Pilkada Bali