Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan akan membangun jembatan timbang di awal ruas jalan tol guna mengurangi kelebihan muatan serta dimensi yang dilakukan oleh angkutan barang selama mudik dan balik Lebaran.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai penutupan posko Angkutan Lebaran di Kemenhub, Jakarta, Senin mengatakan dalam data Kemenhub selama mudik Lebaran melakukan pelanggaran kelebihan dimensi dan muatan sebanyak 90 persen.

"Saat mudik Lebaran kami akan batasi angkutan berat, angkutan berat sebetulnya esensinya tidak perlu dilarang, tapi dalam catatan kami truk itu hampir 90 persen `over dimension overload` ," katanya.

Karena itu, lanjut dia, Kemenhub akan melakukan uji coba pembatasan di jalan tol, terutama di ruas Jakarta-Bekasi.

"Kami akan lakukan sosialisasi karena apabila terjadi normalisasi terhadap `over domension over load` itu, kami berharap kecepatan truk meningkat dan kemacetan di beberapa titik membaik, selain itu umur dari jalan-jalan itu lebih lama," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan pihaknya telah membahas dengan Jasa Marga terkait rencana tersebut.

"Saya sudah koordinasi dengan Bu Desi, rencana di tol kita mau bangun jembatan timbang. Karena jembatan timbang, sekarang ada di jalan nasional, mereka lari ke tol semua. Sehingga tol kan sering rusak," katanya.

Dia mengatakan untuk tahap awal akan dibangun di ruas Jakarta-Cikampek sama Jakarta-Merak serta Tanjung Priok.

"Ya saya harapannya begitu memasuki tol, saat di awal-awal dari mulai perpindahan dari nasional ke jalan tol, bikin jembatan timbang atau di `rest area`," katanya.