Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso ke Istana Merdeka Jakarta, Senin.

Para pejabat dalam tim ekonomi itu masuk ke Istana pukul 10.00 WIB, setelah Presiden menerima delegasi Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kano, dan keluar sekitar pukul 12.00 WIB.

"Kita terus akan melihat bagaimana policy akan terus difokuskan untuk membantu supaya neraca pembayaran kita, terutama dari transaksi berjalan bisa dikurangi," kata Sri Mulyani usai bertemu Presiden.

Menteri Keuangan juga mengemukakan bahwa pertemuan dengan Presiden antara lain membahas perlunya kebijakan-kebijakan pendukung ekspor dan industri pariwisata, serta pembangunan industri untuk substitusi impor untuj memajukan ekonomi dengan tetap menjaga defisit transaksi berjalan.

"Kita juga membahas apa respons secara bersama dari sektor riil seperti Menko Perekonomian, dari kami (kementerian Keuangan) dari sisi apakah intensif, apakah kemudahan, apakah itu dari perpajakan, dari bea cukai, kepabeanan dan juga dari macro prudential-nya Bank Indonesia serta macro prudential policy-nya di OJK," katanya.

Kondisi ekonomi nasional, regional dan global, ia menjelaskan, juga dibahas dalam pertemuan Presiden dengan tim ekonomi.

"Apa-apa faktor, di satu sisi menjaga stabilitas penting, di satu sisi lagi bagaimana kita tetap mendorong agar pertumbuhan ekonomi dan aktivitas ekonomi tetap bisa berjalan secara lebih maju lagi," katanya.