Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo kembali mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah itu untuk netral saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.

"Kepada ASN jaga betul netralitas karena ini sudah masanya tenang," kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo usai upacara pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan TPS "Operasi Mantab Praja Semeru 2018" di Mapolda Jatim, Senin.

Menurut Pakde Karwo, masyarakat Jatim punya sejarah yang sangat bagus dan kedewasaan dalam berpolitik. Namun hal itu tidak lantas mengurangi kewaspadaan akan ancaman dan gangguan untuk memecah belah dalam suasana memilih pemimpin.

Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo menyinggung calon petahana yang bersilaturahim ke kantor-kantor usai Lebaran.

"Petahana silaturahim ke kantor kantor boleh dan tidak dilarang tapi tidak boleh kampanye. Itu menjadi hal yang bisa membuat iri calon yang lain. Maka ASN harus netral betul," katanya.

Pihaknya mendukung penuh Polri dan TNI dalam pengamanan Pilkada kali ini. Dia mengungkapkan, ada pengamat dari 24 negara yang hati ini datang ke Jawa Timur untuk melihat bagaimana pelaksanaan Pilkada di provinsi itu karena dianggap rumit dari segi kultural tapi dewasa dalam politik.

Pakde juga meminta Kementerian Kominfo untuk membatasi perhitungan cepat. Menurut dia, perhitungan cepat bisa mengganggu di dalam pelaksanaan pilkada karena itu bisa menggiring opini.

"Kalau sudah selesai dalam rangka evaluasi silakan tapi jangan saat pelaksanaan. Itu hak sepenuhnya rakyat untuk kepentingan rakyat. Saya sudah mengirim surat ke sana (Kementerian Kominfo)," tuturnya.