Sana`a, Yaman (ANTARA News) - Gerilyawan Yaman Al-Houthi menyatakan mereka menembakkan beberapa rudal balistik ke arah Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, pada Ahad (24/6), sementara media Arab Saudi melaporkan pencegatan satu rudal.

Di dalam satu pernyataan yang disiarkan kantor berita Saba, yang dikuasai gerilyawan Al-Houthi, gerilyawan Syiah Yaman tersebut mengatakan mereka menembakkan beberapa rudal yang ditujukan ke pusat penerangan Kementerian Pertahanan Arab Saudi dan sasaran lain kerajaan itu di Riyadh.

Gerilyawan Yaman tersebut tidak menyebutkan secara pasti jumlah rudal yang mereka tembakkan atau nama ketiga sasaran lain di Arab Saudi.

Sementara itu, stasiun televisi Al-Arabiya --milik Arab Saudi-- melaporkan pertahanan udara Arab Saudi mencegat satu rudal di atas wilayah Riyadh dan menghancurkannya.

Stasiun televisi tersebut tidak melaporkan rincian lebih lanjut.

Serangan rudal gerilyawan Al-Houthi itu adalah yang paling akhir dari serangkaian serangan yang sering dilancarkan terhadap berbagai daerah di Arab Saudi, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Kebanyakan rudal tersebut dilaporkan dicegat.

Serangan itu dilancarkan saat pertempuran meningkat antara gerilyawan Al-Houthi, yang didukung Iran, dan pasukan pro-Pemerintah Yaman --yang mendapat dukungan koalisi pimpinan Arab Saudi di Kota Pelabuhan Laut Merah Yaman, Hodeidah.

Tentara dukungan koalisi telah bergerak maju secara lambat ke pusat kota yang dikuasai gerilyawan tersebut, dalam upaya merebutnya setelah menguasai bandar udara dari gerilyawan pekan lalu.

Aksi militer itu memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka sementara lembaga bantuan kemanusiaan telah memperingatkan mengenai bencana kemanusiaan dalam sejarah modern kalau militer terus bergerak untuk menyerbu kota tersebut, yang memiliki 600.000 warga.

Koalisi pimpinan Arab Saudi bermaksud melucuti milisi Syiah Al-Houthi dari pelabuhan laut penting mereka. Arab Saudi menuduh gerilyawan Al-Houthi menyelundupkan teknologi rudal Iran dan senjata melalui pelabuhan itu, tapi tuduhan tersebut dibantah oleh gerilyawan Al-Houthi dan Iran.

Arab Saudi telah memimpin satu koalisi Arab dalam perang melawan gerilyawan Syiah Al-Houthi sejak Maret 2015 guna mendukung Pemerintah Yaman di pengasingan.

Baca juga: Gerilyawan Yaman al-houthi tembakkan dua rudal ke instalasi minyak Saudi

Baca juga: Arab Saudi cegat rudal yang ditembakkan dari Yaman ke arah Najran