Istanbul (ANTARA News) - Rakyat Turki memberikan suara pada Ahad dalam pemilihan presiden dan parlemen yang merupakan tantangan terbesar bagi Tayyip Erdogan dan Partai AK sejak mereka berkuasa lebih satu dekade lalu.

Reuters melaporkan, pemungutan suara itu juga mengantar satu kepresidenan eksekutif baru yang berkuasa dan telah lama diusahakan Erdogan dan didukung mayoritas kecil oleh rakyat Turki dalam referendum tahun 2017.

Tempat-tempat pemungutan suara tutup pukul 17.00 waktu setempat. Hasilnya bagus, kata Presiden Erdogan, seperti kebiasaan di Turki. Tak ada hasil-hasil hitungan cepat dan hasil-hasil pertama akan diketahui Ahad malam.

Sebelumnya kerumunan pendukung Erdogan meneriakkan namanya ketika ia keluar dari sebuah sekolah setelah memberikan suara di Istanbul, kota terbesar di Turki, menyalami orang-orang di tengah-tengah pengawalan ketat.

"Turki mengadakan revolusi demokratis," kata dia kepada wartawan di tempat pemungutan suara itu. "Dengan sistem presidensial, Turki serius menaikkan standar, menaikkan di atas level dari peradaban kontemporer."

Erdogan, yang sangat populer tetapi juga pemimpin yang memecah dalam sejarah Turki modern, berpendapat kekuasaan-kekuasaan baru akan lebih baik memungkinkannya menangani masalah-masalah ekonomi bangsa dan menangani pemberontakan etnis Kurdi di bagian tenggara Turki dan di negara tetangganya Irak dan Suriah.

(T.M016/C/M016/M016)

Baca juga: Turki gelar pemilihan presiden dan anggota parlemen pada 24 juni
Baca juga: Anies Bertemu Erdogan Saat Salat Jumat