Medan, Sumatera Utara (ANTARA News) - Tim SAR mulai mencari awak KM Ramos Risma Marisi yang tenggelam di perairan Danau Toba pada Jumat (22/6) malam.

Direktur Utama Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo melalui layanan pesan singkat pada Sabtu menyatakan upaya pencarian dimulai dari perairan di sekitar Pelabuhan Nainggolan, Kabupaten Samosir.

Ketika tim SAR melakukan penyelaman untuk mencari awak kapal tersebut, daerah di sekitar Pelabuhan Nainggolan mendung dan hujan gerimis.

"Mari kita sama-sama berdoa semoga membuahkan hasil seperti yang kita harapkan," katanya.

KM Ramos Risma Marisi berlayar dari Pulau Sibandang di Kabupaten Tapanuli Utara menuju Pelabuhan Nainggolan di Kabupaten Samosir tenggelam di perairan Danau Toba pada Jumat malam.

Setelah menurunkan penumpang di Pelabuhan Nainggolan, kapal tersebut hendak kembali ke Pulau Sibandang dengan lima anak buah kapal yakni Jaifan Situmorang, Rahmadani, Sahat Simorangkir, Jolom Sipayung, dan Ama Monang Lumbanraja dalam kondisi lampu kapal tidak ada.

Ketika sedang berlayar, tiba-tiba kapal tersebut menabrak bambu yang ada di tengah Danau Toba, mendorong Ama Monang Lumbanraja menyuruh Jaifan situmorang dan Rahmadani masuk ke dalam air untuk melihat kipas kapal.

Namun saat kedua awak kapal tersebut berusaha mendorong kapal agar bersandar ke pinggir Danau Toba, arus kencang datang dan membawa kapal dan keduanya ke tengah danau.

Jaifan Situmorang dan Rahmadani yang ada di tengah danau berupaya menyelamatkan diri, namun hanya Joifan Situmorang yang berhasil mencapai pinggir danau.

Baca juga: Radius pencarian korban KM Sinar Bangun diperluas