Jalur Banyuwangi-Jember sudah bisa dilalui sore ini
23 Juni 2018 12:25 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kedua kiri) saat meninjau bangunan yang rusak akibat banjir bandang yang melanda Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (22/6/2018). Akibat banjir bandang tersebut puluhan rumah rusak dan sejumlah ruas jalan sulit dilalui serta lahan pertanian milik warga rusak. (ANTARA FOTO/Tulus Harjono)
Banyuwangi (ANTARA News) - Jalur alternatif Jember-Banyuwangi yang sempat terputus karena banjir bandang pada Jumat (22/6) dibuka kembali pada Sabtu.
"Alat-alat berat Sabtu pagi mulai membersihkan lumpur. Dari keterangan BPBD, jalur alternatif ke Jember Sabtu sore sudah bisa dilewati," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu, mengenai jalan alternatif Jember-Banyuwangi via Gambor yang tertutup lumpur setebal sekitar 50 centimeter.
Warga bersama aparat TNI, Polri, pegawai pemerintah, anggota organisasi masyarakat serta relawan bahu membahu membersihkan jalan dan rumah-rumah warga dari genangan lumpur.
"Ini yang membuat saya bangga, karena semua warga bergegas membantu warga di empat dusun yang terdampak. Warga dari kecamatan lain bahkan juga ikut membantu yang dikoordinasi camatnya. Ini bentuk kolaborasi. Bahkan sudah banyak warga turun jadi relawan," kata Anas, yang pada Jumat malam meninjau lokasi terdampak banjir serta dapur umum, posko tanggap bencana, dan posko kesehatan bagi korban bencana.
"Saya ingin melihat kondisi pasca banjir, dan memastikan semua cepat ditangani. Apalagi tadi telah ditandatangani Surat Pernyataan Tanggap Darurat untuk mempercepat penanganan, sehingga dana untuk penanganan APBD lewat anggaran belanja tidak terduga bisa segera dioptimalkan," katanya.
Anas telah menandatangani Surat Pernyataan Tanggap Darurat Bencana sebagai dasar untuk mengeluarkan anggaran belanja tidak terduga untuk kegiatan penanganan darurat dasar. Anggaran itu akan digunakan untuk kegiatan seperti penyediaan air bersih, pendirian dapur umum, pemenuhan sandang, sewa alat berat, dan pembiayaan lainnya yang harus segera dieksekusi.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, banjir bandang kemarin telah menyebabkan 23 rumah rusak berat, dan 80 rumah rusak ringan.
"Total ada sekitar 328 rumah terkena aliran air. Tidak ada korban jiwa dari kasus ini. Tidak sampai mendirikan tenda pengungsian bagi warga, karena mereka masih bisa ditampung di rumah saudara terdekat, " ujar Anas.
Hari ini Pemkab Banyuwangi menyerahkan bantuan beras bagi 650 keluarga terdampak banjir.
"Baznas juga menyatakan siap membantu. Ini dari Lazis (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh) NU juga langsung turun," kata Anas.
Pada Jumat (22/6), empat dusun di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, mengalami banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu. Banjir masuk ke rumah warga sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Banjir bandang melanda dua kecamatan di Banyuwangi
"Alat-alat berat Sabtu pagi mulai membersihkan lumpur. Dari keterangan BPBD, jalur alternatif ke Jember Sabtu sore sudah bisa dilewati," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu, mengenai jalan alternatif Jember-Banyuwangi via Gambor yang tertutup lumpur setebal sekitar 50 centimeter.
Warga bersama aparat TNI, Polri, pegawai pemerintah, anggota organisasi masyarakat serta relawan bahu membahu membersihkan jalan dan rumah-rumah warga dari genangan lumpur.
"Ini yang membuat saya bangga, karena semua warga bergegas membantu warga di empat dusun yang terdampak. Warga dari kecamatan lain bahkan juga ikut membantu yang dikoordinasi camatnya. Ini bentuk kolaborasi. Bahkan sudah banyak warga turun jadi relawan," kata Anas, yang pada Jumat malam meninjau lokasi terdampak banjir serta dapur umum, posko tanggap bencana, dan posko kesehatan bagi korban bencana.
"Saya ingin melihat kondisi pasca banjir, dan memastikan semua cepat ditangani. Apalagi tadi telah ditandatangani Surat Pernyataan Tanggap Darurat untuk mempercepat penanganan, sehingga dana untuk penanganan APBD lewat anggaran belanja tidak terduga bisa segera dioptimalkan," katanya.
Anas telah menandatangani Surat Pernyataan Tanggap Darurat Bencana sebagai dasar untuk mengeluarkan anggaran belanja tidak terduga untuk kegiatan penanganan darurat dasar. Anggaran itu akan digunakan untuk kegiatan seperti penyediaan air bersih, pendirian dapur umum, pemenuhan sandang, sewa alat berat, dan pembiayaan lainnya yang harus segera dieksekusi.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, banjir bandang kemarin telah menyebabkan 23 rumah rusak berat, dan 80 rumah rusak ringan.
"Total ada sekitar 328 rumah terkena aliran air. Tidak ada korban jiwa dari kasus ini. Tidak sampai mendirikan tenda pengungsian bagi warga, karena mereka masih bisa ditampung di rumah saudara terdekat, " ujar Anas.
Hari ini Pemkab Banyuwangi menyerahkan bantuan beras bagi 650 keluarga terdampak banjir.
"Baznas juga menyatakan siap membantu. Ini dari Lazis (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh) NU juga langsung turun," kata Anas.
Pada Jumat (22/6), empat dusun di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, mengalami banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu. Banjir masuk ke rumah warga sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Banjir bandang melanda dua kecamatan di Banyuwangi
Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: