SAR datangkan pemindai sonar bantu pelacakan
23 Juni 2018 01:48 WIB
Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi (kedua kanan) memeriksa kapal motor yang digunakan untuk pencarian KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (22/6/2018). Tim SAR gabungan menyiapkan kapal motor yang dilengkapi alat pendeteksi bawah air multibeam side scan sonar dan juga crane untuk proses pencarian KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Simalungun, Sumut (ANTARA News) - Basarnas berencana mendatangkan "scane sinar" atau alat pemindai sonar untuk melacak keberadaan KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara.
Kepala Kantor SAR Medan Budiawan di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Jumat, mengatakan, tim gabungan telah mengoperasionalkan pemindai sonar milik TNI Angkatan Laut.
Peralatan tersebut dibawa dan diletakkan pada sebuah kapal, lalu diturunkan dengan alat seperti crane ke perairan Danau Toba.
Untuk lebih memaksimalkan proses pencarian, pihaknya berencana mendatangkan satu lagi alat pemindai sonar dari Kantor SAR Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Dengan pemanfaatan dua alat pemindai sonar tersebut, diharapkan penyelamatan penumpang penemuan pisik KM Sinar Bangun lebih cepat dilakukan.
Pada hari kelima proses penyelamatan tersebut, pihaknya memperluas lokasi pencarian dari titik awal tenggelamnya KM Sinar Bangun.
"Direncanakan, luas pencariannya berkisar 10-20 km," katanya.
Sebelumnya, KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.
Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 19 korban selamat dan tiga korban tewas.
Kepala Kantor SAR Medan Budiawan di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Jumat, mengatakan, tim gabungan telah mengoperasionalkan pemindai sonar milik TNI Angkatan Laut.
Peralatan tersebut dibawa dan diletakkan pada sebuah kapal, lalu diturunkan dengan alat seperti crane ke perairan Danau Toba.
Untuk lebih memaksimalkan proses pencarian, pihaknya berencana mendatangkan satu lagi alat pemindai sonar dari Kantor SAR Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Dengan pemanfaatan dua alat pemindai sonar tersebut, diharapkan penyelamatan penumpang penemuan pisik KM Sinar Bangun lebih cepat dilakukan.
Pada hari kelima proses penyelamatan tersebut, pihaknya memperluas lokasi pencarian dari titik awal tenggelamnya KM Sinar Bangun.
"Direncanakan, luas pencariannya berkisar 10-20 km," katanya.
Sebelumnya, KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.
Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 19 korban selamat dan tiga korban tewas.
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: