Rupiah Jumat pagi tercatat Rp14.108
22 Juni 2018 10:03 WIB
Petugas menghitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (24/5/2018). Meski rupiah sempat menyentuh hingga level Rp14.200 per dolar Amerika, nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (24/5/2018) ditutup menguat 0,53 persen atau 76 poin ke level Rp14.133 per dolar Amerika. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah 6 poin (0,04 persen) menjadi Rp14.108 per dolar AS dibandingkan pada posisi sebelumnya Rp14.102 per dolar AS.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat, menilai rencana peningkatan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia belum terlalu memengaruhi pergerakan rupiah.
"Meski dari dalam negeri tidak terlalu banyak berita negatif, terkecuali rencana Bank Indonesia kembali menaikan tingkat suku bunga acuan tampaknya belum sepenuhnya terefleksi pada pergerakan rupiah," kata dia.
Ia juga berpendapat bahwa pelaku pasar masih terlihat panik dengan adanya sentimen perang dagang antara Amerika Serikat-China.
Baca juga: Rupiah Kamis pagi tercatat Rp14.010
Selain itu, Reza mengatakan pergerakan dolar AS yang melemah setelah terimbas apresiasi euro tampaknya kurang direspons positif oleh rupiah.
"Pergerakan dolar AS melemah setelah indeks aktivitas bisnis diperkirakan akan melemah," ujar dia.
Sementara, adanya rencana European Central Bank (ECB) untuk memperbaiki iklim moneter di kawasan Uni Eropa berhasil membuat mata uang euro menguat.
Baca juga: Bank Indonesia nyatakan dolar AS terus menekan Rupiah hingga akhir 2018
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat, menilai rencana peningkatan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia belum terlalu memengaruhi pergerakan rupiah.
"Meski dari dalam negeri tidak terlalu banyak berita negatif, terkecuali rencana Bank Indonesia kembali menaikan tingkat suku bunga acuan tampaknya belum sepenuhnya terefleksi pada pergerakan rupiah," kata dia.
Ia juga berpendapat bahwa pelaku pasar masih terlihat panik dengan adanya sentimen perang dagang antara Amerika Serikat-China.
Baca juga: Rupiah Kamis pagi tercatat Rp14.010
Selain itu, Reza mengatakan pergerakan dolar AS yang melemah setelah terimbas apresiasi euro tampaknya kurang direspons positif oleh rupiah.
"Pergerakan dolar AS melemah setelah indeks aktivitas bisnis diperkirakan akan melemah," ujar dia.
Sementara, adanya rencana European Central Bank (ECB) untuk memperbaiki iklim moneter di kawasan Uni Eropa berhasil membuat mata uang euro menguat.
Baca juga: Bank Indonesia nyatakan dolar AS terus menekan Rupiah hingga akhir 2018
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: