Moskow (ANTARA News) - Mantan presiden FIFA Sepp Blatter bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin pada Rabu (20/6) malam waktu setempat di mana Blatter mengaku berada di Negeri Beruang Merah untuk menyaksikan Piala Dunia.

Kremlin sendiri membenarkan pertemuan itu, tetapi mereka menegaskan pertemuan tersebut bersifat pribadi dan menolak memberikan rincian.

Komite Etik FIFA melarang Blatter, yang memimpin FIFA selama 17 tahun, dari "semua kegiatan sepakbola" pada tahun 2015 setelah kepastian dia bersalah berkaitan dengan skandal korupsi global yang mengguncang organisasi tersebut.

Kemunculan Blatter di Piala Dunia Rusia ini, memiliki potensi mempermalukan ketua baru FIFA, Gianni Infantino, yang telah berjanji sangat memperhatikan masalah korupsi di FIFA dan membersihkan organisasi induk sepak bola dunia itu.

Blatter, yang telah berulang kali membantah melakukan kesalahan, mengatakan pada Kamis (21/6), bahwa dirinya diundang ke Piala Dunia Rusia, yang katanya mengatur perjalanannya dan memberinya tiket serta ID penggemar.

"Saya bertemu Presiden Putin kemarin malam. Dia mengundang saya ke apartemennya di Kremlin. Ini bukan pertama kalinya saya di sana," kata pria berusia 82 tahun itu.

"Tak Perlu Malu"

Blatter, yang ditemui di sebuah hotel di pusat kota Moskow, mengatakan dia dan Putin sudah saling kenal sejak lama, dan telah mengobrol tentang Piala Dunia bersama Puttin yang mengaku padanya tentang bahagianya dia menjadi penyelenggara turnamen akbar itu.

Dalam kesempatan tersebut, Blatter juga menyatakan harapannya agar larangan FIFA padanya untuk ambil bagian dalam kegiatan sepak bola akan dicabut pada akhir tahun ini.

Pada hari Rabu, dia mengatakan bahwa turnamen di Rusia terasa seperti "Piala Dunia saya,".

Dan pada hari Kamis dia mengatakan dirinya ingin mengucapkan "selamat" untuk Infantino, penggantinya di FIFA, untuk gelaran Piala Dunia sejauh ini, tetapi dia juga menambahkan bahwa FIFA seharusnya tidak malu dengan kehadirannya di sana.

"Seharusnya tidak ada alasan administrasi baru FIFA harus melawan mantan presiden yang datang ke Piala Dunia. Mereka harusnya mengatakan `ya, datanglah` dan kemudian semua orang akan bahagia," kata pria berpaspor Swiss tersebut.

Blatter, yang menyaksikan pertandingan antara Portugal dan Maroko pada Rabu lalu, mengatakan ia akan menghadiri pertandingan antara Brazil dan Kosta Rika akhir pekan ini sebelum terbang keluar dari St. Petersburg pada akhir pekan.

FIFA sendiri menegaskan terkait fakta bahwa Blatter menghadiri pertandingan, tidak serta-merta merupakan penghapusan terhadap sanksi Blatter. Demikian laporan Reuters.

(Uu.R030/I015)