Keluarga korban KM Sinar Bangun masih berharap
21 Juni 2018 19:25 WIB
Dokumentasi keluarga penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam, menangis saat mendatangi posko Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (21/6/2018). Hingga hari keempat pascatenggelamnya KM Sinar Bangun para keluarga penumpang terus berdatangan untuk mencari informasi. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Tebing Tinggi, Sumatera Utara (ANTARA News) - Keluarga korban KM Sinar Bangun yang tenggelam, Senin (18/6), di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, masih berharap kerabatnya hidup ataupun paling tidak jenazahnya dapat ditemukan sehingg dapat disemayamkan dengan layak.
Lambok Simanjuntak (40), salah seorang warga Kota Tebing Tinggi, yang dua kerabatnya turut menjadi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, Kamis, mengatakan, keluarga besarnya sangat berduka karena sampai saat ini belum mendapat kabar terkait keberadaan kedua kerabatnya Ramli Simbolon (57) dan Piter Simbolon (23).
"Kami berharap jasad bapak kami bisa ditemukan, walaupun kondisi sudah meninggal ataupun masih hidup. Keluarga di rumah berharap besar masih bisa melihat jenazahnya," kata Lambok Simanjuntak yang merupakan menantu Ramli Simbolon.
Ia mengatakan, istri dari mertuanya, Hotma br Sinaga beberapa hari ini terus meratapi kepergian suami dan anaknya, padahal mertuanya itu sebelumnya pulang ke Samosir tepatnya di Kampung Simbolon, untuk memperbaiki rumah dan membangun tugu.
Awalnya rencananya kepergian mereka tanpa membawa Piter, dan hanya bersama tukang bangunan yang sengaja dibawah dari Kota Tebing Tinggi.
Karena mereka menggunakan dua sepeda motor, akhirnya Peter juga ikut ke Samosir yang akhirnya juga turut menjadi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba.
Sementara tukang bangunan yang di bawah bernama Rusmadi (52) diketahui warga Jalan Danau Singkarak, Kelurahan Lubuk Baru, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi, juga turut hilang dan sampai saat ini jasadnya belum ditemukan.
Ia juga menceritakan mertuanya, Ramli Simbolon, merupakan orang yang ulet bekerja, walaupun masih bertugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bappeda Serdang Bedagai, namun juga berjualan sembako di Pasar Gambir, Kota Tebing Tinggi.
"Mertua kami ini sangat ulet dalam bekerja, sampai uang tabungannya disempatkan untuk membangun tugu di kampung halamannya di Samosir. Sementara Piter Simbolon baru saja menyelesaikan wisuda dari perguruan tinggi Advent yang ada di Pematang Siantar," katanya.
Lambok Simanjuntak (40), salah seorang warga Kota Tebing Tinggi, yang dua kerabatnya turut menjadi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun, Kamis, mengatakan, keluarga besarnya sangat berduka karena sampai saat ini belum mendapat kabar terkait keberadaan kedua kerabatnya Ramli Simbolon (57) dan Piter Simbolon (23).
"Kami berharap jasad bapak kami bisa ditemukan, walaupun kondisi sudah meninggal ataupun masih hidup. Keluarga di rumah berharap besar masih bisa melihat jenazahnya," kata Lambok Simanjuntak yang merupakan menantu Ramli Simbolon.
Ia mengatakan, istri dari mertuanya, Hotma br Sinaga beberapa hari ini terus meratapi kepergian suami dan anaknya, padahal mertuanya itu sebelumnya pulang ke Samosir tepatnya di Kampung Simbolon, untuk memperbaiki rumah dan membangun tugu.
Awalnya rencananya kepergian mereka tanpa membawa Piter, dan hanya bersama tukang bangunan yang sengaja dibawah dari Kota Tebing Tinggi.
Karena mereka menggunakan dua sepeda motor, akhirnya Peter juga ikut ke Samosir yang akhirnya juga turut menjadi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba.
Sementara tukang bangunan yang di bawah bernama Rusmadi (52) diketahui warga Jalan Danau Singkarak, Kelurahan Lubuk Baru, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi, juga turut hilang dan sampai saat ini jasadnya belum ditemukan.
Ia juga menceritakan mertuanya, Ramli Simbolon, merupakan orang yang ulet bekerja, walaupun masih bertugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bappeda Serdang Bedagai, namun juga berjualan sembako di Pasar Gambir, Kota Tebing Tinggi.
"Mertua kami ini sangat ulet dalam bekerja, sampai uang tabungannya disempatkan untuk membangun tugu di kampung halamannya di Samosir. Sementara Piter Simbolon baru saja menyelesaikan wisuda dari perguruan tinggi Advent yang ada di Pematang Siantar," katanya.
Pewarta: Juraidi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: