TNI kirim alat tentukan lokasi kapal tenggelam di Danau Toba
21 Juni 2018 16:58 WIB
Personel Basarnas mengangkat perahu karet saat akan melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/6/2018). Tim SAR gabungan melakukan dua metode pencarian korban, yakni menyisir kawasan danau dan penyelaman. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Simalungun, Sumut (ANTARA News) - TNI akan mengirimkan peralatan khusus yang dapat menentukan lokasi KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara.
Usai rapat koordinasi penanggulangan di posko terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, tim gabungan yang dikoordinir Basarnas sudah melakukan pencarian dengan maksimal.
Dibantu dengan instansi lain, Basarnas sudah melakukan pencarian diatas permukaan air dengan berbagai teknik sesuai dengan standa operasional prosedur (SOP) Basarnas.
Namun, untuk menentukan lokasi KM Sinar Bangun dibawah permukaan air, Basarnas memerlukan peralatan khusus.
Karena itu, TNI akan mengirimkan peralatan tersebut yang merupakan milik TNI Angkatan Laut.
"Rencananya sore ini akan didatangkan dari Jakarta," katanya didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Personel Basarnas memang telah melakukan penyelaman, namun jika kedalamannya lebih dari 50 meter, diperlukan peralatan lain.
Jika Basarnas sudah bisa menentukan lokasi kapal dengan peralatan tersebut, akan dilakukan teknis tentang cara mengambil bangkai kapal dan mengangkat korban.
"Entah dengan menggunakan jangkar atau dengan teknik lain," kata Panglima TNI.
Ia menambahkan, untuk operasional pengangkatan korban, tidak ada pembatasan waktu jika lokasi kapal yang tenggelam sudah ditemukan.
Tim gabungan alat melakukan "lighting" atau penerangan di tengah danau sehingga tim SAR bisa mengambil korban yang masih berada di bawah air.
Sedangkan untuk korban yang mungkin hanyut, akan didatangkan satu unit helikopter untuk memantau seluruh pinggiran Danau Toba.
"Besok (Jumat, 22/6) pagi (helikopternya) akan didatangkan," ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara itu.
Menurut catatan, KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.
Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 19 korban selamat dan tiga korban tewas.
Baca juga: Panglima TNI-Kapolri kunjungi korban KM Sinar Bangun
Baca juga: Kapolri: nahkoda KM Sinar Bangun bisa diancam pidana
Baca juga: Tujuh saksi diperiksa terkait kapal tenggelam di Danau Toba
Usai rapat koordinasi penanggulangan di posko terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, tim gabungan yang dikoordinir Basarnas sudah melakukan pencarian dengan maksimal.
Dibantu dengan instansi lain, Basarnas sudah melakukan pencarian diatas permukaan air dengan berbagai teknik sesuai dengan standa operasional prosedur (SOP) Basarnas.
Namun, untuk menentukan lokasi KM Sinar Bangun dibawah permukaan air, Basarnas memerlukan peralatan khusus.
Karena itu, TNI akan mengirimkan peralatan tersebut yang merupakan milik TNI Angkatan Laut.
"Rencananya sore ini akan didatangkan dari Jakarta," katanya didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Personel Basarnas memang telah melakukan penyelaman, namun jika kedalamannya lebih dari 50 meter, diperlukan peralatan lain.
Jika Basarnas sudah bisa menentukan lokasi kapal dengan peralatan tersebut, akan dilakukan teknis tentang cara mengambil bangkai kapal dan mengangkat korban.
"Entah dengan menggunakan jangkar atau dengan teknik lain," kata Panglima TNI.
Ia menambahkan, untuk operasional pengangkatan korban, tidak ada pembatasan waktu jika lokasi kapal yang tenggelam sudah ditemukan.
Tim gabungan alat melakukan "lighting" atau penerangan di tengah danau sehingga tim SAR bisa mengambil korban yang masih berada di bawah air.
Sedangkan untuk korban yang mungkin hanyut, akan didatangkan satu unit helikopter untuk memantau seluruh pinggiran Danau Toba.
"Besok (Jumat, 22/6) pagi (helikopternya) akan didatangkan," ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara itu.
Menurut catatan, KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.
Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 19 korban selamat dan tiga korban tewas.
Baca juga: Panglima TNI-Kapolri kunjungi korban KM Sinar Bangun
Baca juga: Kapolri: nahkoda KM Sinar Bangun bisa diancam pidana
Baca juga: Tujuh saksi diperiksa terkait kapal tenggelam di Danau Toba
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018
Tags: