Presiden Jokowi minta pengecekan berkala kapal penumpang
20 Juni 2018 21:33 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi (kanan) menyampaikan pernyataan resmi mengenai kecelakaan Kapal Motor Sinar Bangun di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/6/2018). (ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia)
Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Rabu malam, meminta adanya pengecekan berkala terhadap kelayakan kapal berpenumpang.
"Saya juga minta ke Kemenhub dan dinas perhubungan di daerah untuk selalu rutin melakukan pengecekan berkala demi keamanan dan keselamatan penumpang," kata Presiden Joko Widodo.
Presiden menyampaikan pernyataan resmi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi.
Kapal Kayu KM Sinar Bangun yang berkapasitas 43 penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Senin (18/6) sekira pukul 17.30 WIB.
"Bagi semua pemilik kapal agar mematuhi semua peraturan yang ada, utamakan keselamatan penumpang dan ikuti petunjuk dan arahan dari BMKG mengenai prakiraan dan potensi adanya cuaca buruk," tambah Presiden.
Menurut Presiden, pemerintah akan memberikan santunan kepada para korban yang sampai saat ini masih terus dicari.
"Pemerintah akan memberikan santuan kepada keluarga korban yang meninggal dunia dan menjadi biaya perawatan untuk mereka yang memerlukan perawatan," ucap Presiden.
Presiden pun meminta agar musibah yang sama tidak terulang kembali. "Saya minta kasus sepeti ini tidak terulang lagi dan saya telah memerintahkan Menhub untuk mengevaluasii seluruh standar keselamatan untuk angkutan penyebarangan," tegas Presiden.
KM Sinar Bangun telah berlayar sekitar 30 menit dari Pelabuhan Simanindo di Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras di Kabupaten Simalungun saat kejadian.
Ketika itu dilaporkan angin bertiup sangat kencang dan ombak di perairan Danau Toba cukup tinggi, sedangkan kapal mengangkut penumpang yang diperkirakan lebih dari 200 orang termasuk sepeda motor yang cukup banyak.
Hingga saat ini jumlah korban yang ditemukan adalah 21 orang dengan rincian 19 orang ditemukan hidup dan 3 orang telah meninggal.
Namun, tidak ada manifes kapal yang hanya mampu bermuatan 43 penumpang itu, hingga saat ini total diperkirakan ada 192 orang yang berada dalam kapal tersebut.
"Saya juga minta ke Kemenhub dan dinas perhubungan di daerah untuk selalu rutin melakukan pengecekan berkala demi keamanan dan keselamatan penumpang," kata Presiden Joko Widodo.
Presiden menyampaikan pernyataan resmi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi.
Kapal Kayu KM Sinar Bangun yang berkapasitas 43 penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Senin (18/6) sekira pukul 17.30 WIB.
"Bagi semua pemilik kapal agar mematuhi semua peraturan yang ada, utamakan keselamatan penumpang dan ikuti petunjuk dan arahan dari BMKG mengenai prakiraan dan potensi adanya cuaca buruk," tambah Presiden.
Menurut Presiden, pemerintah akan memberikan santunan kepada para korban yang sampai saat ini masih terus dicari.
"Pemerintah akan memberikan santuan kepada keluarga korban yang meninggal dunia dan menjadi biaya perawatan untuk mereka yang memerlukan perawatan," ucap Presiden.
Presiden pun meminta agar musibah yang sama tidak terulang kembali. "Saya minta kasus sepeti ini tidak terulang lagi dan saya telah memerintahkan Menhub untuk mengevaluasii seluruh standar keselamatan untuk angkutan penyebarangan," tegas Presiden.
KM Sinar Bangun telah berlayar sekitar 30 menit dari Pelabuhan Simanindo di Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras di Kabupaten Simalungun saat kejadian.
Ketika itu dilaporkan angin bertiup sangat kencang dan ombak di perairan Danau Toba cukup tinggi, sedangkan kapal mengangkut penumpang yang diperkirakan lebih dari 200 orang termasuk sepeda motor yang cukup banyak.
Hingga saat ini jumlah korban yang ditemukan adalah 21 orang dengan rincian 19 orang ditemukan hidup dan 3 orang telah meninggal.
Namun, tidak ada manifes kapal yang hanya mampu bermuatan 43 penumpang itu, hingga saat ini total diperkirakan ada 192 orang yang berada dalam kapal tersebut.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: