Presiden Jokowi sampaikan duka cita untuk korban Sinar Bangun
20 Juni 2018 20:50 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi (kanan) menyampaikan pernyataan resmi mengenai kecelakaan Kapal Motor Sinar Bangun di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/6/2018). (ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia)
Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyampaikan simpati dan duka cita terhadap korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba.
"Atas nama pribadi dan seluruh masyarakat Indonesia seluruh rakyat Indonesia, kita menyampikan duka cita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia dalam musibah tersebut," kata Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Minggu.
Presiden menyampaikan pernyataan resmi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi.
Kapal Kayu KM Sinar Bangun yang berkapasitas 43 penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Senin (18/6) sekira pukul 17.30 WIB.
"Saya telah mendapatkan laporan dari Menhub (menteri perhubungan) dan Kabasarnas (Kepala Badan SAR Nasional) mengenai musibah Kapal Motor Sinar Bangun di perairan Danau Toba," ungkap Presiden.
Presiden pun sudah menugaskan aparat untuk mencari korban yang hingga saat ini belum diketahui jumlahnya karena ketiadaan manifes.
"Terhadap korban yang hilang, saya minta Basarnas, TNI, Polri, BNPB untuk secepatnya segera menemukan dan menyelematkan korban. Musibah ini merupakan pelajara bagi kita semuanya untuk selalu hati-hati dan waspada," tambah Presiden.
KM Sinar Bangun telah berlayar sekitar 30 menit dari Pelabuhan Simanindo di Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras di Kabupaten Simalungun saat kejadian.
Ketika itu dilaporkan angin bertiup sangat kencang dan ombak di perairan Danau Toba cukup tinggi sedangkan kapal mengangkut penumpang yang diperkirakan lebih dari 200 orang termasuk sepeda motor yang cukup banyak.
Hingga saat ini jumlah korban yang ditemukan adalah 21 orang dengan rincian 19 orang ditemukan hidup dan 3 orang telah meninggal.
"Atas nama pribadi dan seluruh masyarakat Indonesia seluruh rakyat Indonesia, kita menyampikan duka cita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia dalam musibah tersebut," kata Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Minggu.
Presiden menyampaikan pernyataan resmi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi.
Kapal Kayu KM Sinar Bangun yang berkapasitas 43 penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Senin (18/6) sekira pukul 17.30 WIB.
"Saya telah mendapatkan laporan dari Menhub (menteri perhubungan) dan Kabasarnas (Kepala Badan SAR Nasional) mengenai musibah Kapal Motor Sinar Bangun di perairan Danau Toba," ungkap Presiden.
Presiden pun sudah menugaskan aparat untuk mencari korban yang hingga saat ini belum diketahui jumlahnya karena ketiadaan manifes.
"Terhadap korban yang hilang, saya minta Basarnas, TNI, Polri, BNPB untuk secepatnya segera menemukan dan menyelematkan korban. Musibah ini merupakan pelajara bagi kita semuanya untuk selalu hati-hati dan waspada," tambah Presiden.
KM Sinar Bangun telah berlayar sekitar 30 menit dari Pelabuhan Simanindo di Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras di Kabupaten Simalungun saat kejadian.
Ketika itu dilaporkan angin bertiup sangat kencang dan ombak di perairan Danau Toba cukup tinggi sedangkan kapal mengangkut penumpang yang diperkirakan lebih dari 200 orang termasuk sepeda motor yang cukup banyak.
Hingga saat ini jumlah korban yang ditemukan adalah 21 orang dengan rincian 19 orang ditemukan hidup dan 3 orang telah meninggal.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: