Padang Pariaman, Sumbar (ANTARA News) - Sebanyak 8.393 pemudik transportasi udara meninggalkan Sumatera Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman pada H+3 Idul Fitri 1439 Hijriah atau Selasa 19 Juni.

"Jumlah pemudik yang berangkat mengalami peningkatan dibandingkan hari sebelumnya yang hanya 6.788 orang diangkut 45 penerbangan," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau, Fendrick Sondra di Padang Pariaman, Rabu.

Ia memperkirakan puncak arus balik di Bandara Internasional Minangkabau akan terjadi pada 23 Juni 2018 seiring berakhirnya masa libur Lebaran.

Namun sejak H+3 arus balik sudah mulai terjadi karena penumpang yang berangkat jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang tiba, kata dia.

Total penumpang yang berangkat sejak H+1 hingga H+3 mencapai 21.081 pemudik, katanya lagi.

Sementara pada H+3 jumlah pemudik yang tiba mencapai 7.849 orang.

Dibandingkan periode yang sama pada 2017 terjadi peningkatan arus balik 14,15 persen karena pada tahun lalu jumlah pemudik yang balik hanya 6.859 orang.

Akan tetapi ia menilai arus mudik tetap tinggi karena selisih antara yang tiba dengan berangkat tidak terlalu jauh.

"Banyak juga yang memilih berangkatnya beberapa hari setelah Hari Raya," ujar dia.

Ia menyampaikan pergerakan penumpang di Bandara Internasional Minangkabau pada Lebaran tahun ini diperkirakan meningkat sekitar 12 sampai 20 persen sementara pergerakan pesawat sekitar 5 sampai 10 persen.

"Untuk pesawat sekitar 864 pergerakan dan penumpang sekitar 152 ribu orang mulai dari H-7 hingga H+7," kata dia.

Guna memaksimalkan pelayanan kepada pemudik pihaknya menyiapkan hiburan musik tradisional Minang yaitu talempong, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata kabupaten dan kota.

Ia juga mengimbau penumpang yang akan balik agar senantiasa memperhatikan jadwal penerbangan dan tidak membawa barang terlalu banyak.

"Diharapkan penumpang tidak bercanda tentang bom karena sesuai Undang-undang bisa ditindak secara pidana dan merugikan orang lain hingga jadwal penerbangan ditunda," kata dia.

Bandara Internasional Minangkabau saat ini memiliki panjang landasan 2.750 meter dan dapat didarati oleh pesawat berbadan lebar.

"Untuk kapasitas apron mampu menampung delapan pesawat parkir dalam waktu bersamaan," kata dia.

Sementara kapasitas terminal saat ini mencapai 2,7 juta penumpang per tahun walaupun pada 2017 jumlah penumpang sudah mencapai empat juta orang.