Medan (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Sumatera Utara mengatakan jumlah anggota keluarga hilang yang dilaporkan masyarakat akibat tenggelam kapal kayu KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba Tigaras, Kabupaten Simalungun, terus bertambah.

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan di Medan, Rabu, mengatakan data jumlah kehilangan keluarga itu di Posko Simanindo, Kabupaten Samosir tercatat 189 orang. Sebelumnya, data jumlah kehilangan keluarga tercatat 105 orang.

"Namun, saat ini tiba-tiba saja mengenai data jumlah kehilangan keluarga tersebut menjadi bertambah banyak," ujar dia.

Ia mengatakan selama ini, disebut-sebut jumlah penumpang KM Sinar Bangun lebih kurang 80 orang.

"Namun ternyata penumpang yang mengunakan jasa kapal angkutan itu melebihi dari yang diperkirakan selama ini," kata mantan Kapolres Nias Selatan itu.

Baca juga: Satu keluarga jadi korban tenggelamnya kapal di Danau Toba

Polda Sumut melaporkan seorang penumpang KM Sinar Bangun ditemukan tewas di perairan Danau Toba, Desa Tigaras, Kabupaten Simalungun merupakan warga Aceh Tamiang.

Identitas penumpang yang meninggal dunia adalah perempuan atas nama Tri Suci Wulandari berusia 24 tahun.

Korban penumpang yang ditemukan tidak bernyawa itu, telah dievakuasi petugas ke Rumah Sakit di Tigaras Kabupaten Simalungun.

Hingga kini, tercatat 19 orang ditemukan selamat terdiri atas 14 laki-laki, lima perempuan, dan satu orang meninggal dunia atas nama Tri Suci Wulandari.

Sebanyak 18 penumpang yang selamat itu, belum diketahui identitasnya. Petugas masih melakukan pendataan terhadap penumpang yang selamat agar dapat diketahui pihak keluarga mereka.

Mengenai jumlah penumpang KM Sinar Bangun masih simpang siur, sedangkan petugas masih melakukan pendataan secara objektif.

Baca juga: Pemerintah hentikan sementara operasional angkutan Simanindo-Tigaras Sumut

Kapal kayu KM Sinar Bangun dilaporkan mengangkut sekitar 80 penumpang, diperkirakan tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 WIB.

Kapal tersebut berangkat dari Dermaga Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuahan Tigaras, Kabupaten Simalungun. Kapal itu dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.

Laporan yang diterima, sebelum tiba di Dermaga Tigaras, tiba-tiba KM Sinar Bangun mengalami oleng akibat pengaruh cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak cukup besar.

Kapal akhirnya tenggelam, sedangkan penumpang panik dan banyak yang melompat ke perairan Danau Toba untuk menyelamatkan diri.

Baca juga: BPBD: cuaca buruk diduga penyebab KM Sinar Bangun tenggelam

Baca juga: Kemenhub bentuk tim penanganan musibah KM Sinar Bangun